PBI Pusat Apresiasi Musorprov Boling Pertama di Aceh

Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Boling Aceh (Foto: Analisaaceh.com/ Rianza)

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI) sangat mengapresiasi pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Boling Pertama di Aceh.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PBI pusat, Johan Dailanur Taufik, di Aula Hotel Kumala, Sabtu (5/9/2020) malam.

“Kita sangat apresiasi sekali adanya Boling Aceh ini karena sangat didukung oleh pemerintah daerahnya,” kata Johan.

Johan menjelaskan, sebelum masuknya Aceh dalam dunia cabang olahraga boling, di seluruh Indonesia hanya terdapat 15 provinsi yang memiliki lintasan boling.

Sekarang sudah menjadi 16 provinsi termasuk Aceh.

“Sebelum masuknya Aceh, terdapat 15 provinsi yang memiliki lintasan boling, dua provinsi dari 15 itu hingga saat ini tahun 2020 tidak aktif. Sedangkan 13 nya itu punya lintasan, tapi tidak layak digunakan untuk kejuaraan turnamen,” jelas nya.

Ia menilai, Indonesia saat ini memiliki potensi boling yang cukup bagus. “Hanya tinggal kita bina para atlet-atlet daerah saja,” ujar Johan

Lanjut Johan, terkait persoalan lintasan, di Indonesia memang sudah cukup lama menjadi masalah utama.

“Sudah lama kami pikirkan kenapa bisa berkurang terus, hal ini memang terpengaruh karena anggrannya yang sangat besar,” sebutnya.

Selain itu, Wakil Ketua II Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Bachtiar Hasan mengatakan, hadirnya boling di Aceh akan menambah daftar harapan bagi kontingen pada PON Aceh 2024 mendatang.

“Dalam hal ini Insya Allah boling sudah ikut serta, walaupun tuan rumah bolingnya berada pada posisi di Sumatera Utara,” katanya.

Selanjutnya, Ia mengungkapkan bahwa KONI siap untuk membantu berkembangnya cabang olahraga boling di Aceh. Bahkan pada papan KONI Aceh, boling sudah terdaftar dengan urutan nomor 53.

“Walaupun banyak pertanyaan yang menanyakan apa bisa boling di Aceh dengan peralatan yang membutuhkan anggaran kurang lebih 50 Miliyar? Inilah perjuangan, saya pikir kalau kerjasama, semua ikut Pemerintah dan DPR, 50 Miliyar rasanya terlalu kecil,” ujar Bachtiar.

Bachtiar menegaskan, untuk sekarang pihaknya berharap agar cabang olahraga boling di Aceh segera membentuk bandan pengurus dengan serius.

“Untuk tahap awal saya pikir kalau sudah ada pengurusnya nanti bisa bekerja dengan Sumatera Utara, karena mereka sekarang memiliki grade empat besar se Indonesia,” pungkasnya.

Komentar
Artikulli paraprakAnggota DPR Aceh Resmi Buka Musorprov Boling Aceh
Artikulli tjetërMuhammad Akkral dan Fadhilaturrahmi Terpilih Jadi Agam Inong Duwis Kota Banda Aceh 2020