Langsa, Analisaaceh.com | Polisi berhasil menangkap lima pelaku penculikan bersenjata api yang menyekap seorang warga Desa Lueng Sa, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, selama empat hari. Para pelaku meminta tebusan sebesar Rp 20 juta dari keluarga korban berinisial DF (32). Penangkapan dilakukan pada Jumat (28/8) setelah identitas para pelaku berhasil diidentifikasi.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Nova Suryandaru, melalui Kasatreskrim Iptu Adi Wahyu Nurhidayat, mengungkapkan bahwa kelima pelaku berinisial MA (45), TA (48), MU (48), RI (42), dan RA (45), semuanya adalah warga Kecamatan Darul Ikhsan.
Peristiwa penculikan ini terjadi pada Minggu (18/8) sekitar pukul 13.30 WIB ketika korban sedang duduk di sebuah kedai kopi di Kecamatan Madat. Dua pelaku mendekati korban dan memaksanya untuk ikut dengan mereka.
“Salah satu pelaku membawa senjata api laras pendek menyerupai pistol jenis FN. Tiga pelaku lainnya menunggu di samping mobil yang digunakan untuk membawa korban,” kata Kasatreskrim dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Timur pada Senin (2/9/2024).
Setelah mendengar kabar penculikan dari saksi yang melihat kejadian, istri korban segera melapor ke perangkat desa dan Polsek Madat. Berdasarkan penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap para pelaku pada Jumat (23/8) di rumah masing-masing.
Kasatreskrim menjelaskan bahwa penculikan ini diduga atas perintah seorang buronan berinisial MR. Motif penculikan terkait dengan utang korban sebesar Rp370 juta kepada MR.
Lanjutnya, Para pelaku memiliki peran masing-masing dalam aksi ini. MA, yang menggunakan senjata airsoft gun, menyekap korban di rumahnya dan meminta tebusan. TA bertugas menerima perintah dari MR dan turut meminta tebusan. MU menyediakan mobil untuk menculik korban, sementara RI dan RA ikut dalam proses penculikan dan menjaga korban.
Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain rantai besi, sebo hitam, karpet merah, uang tunai Rp19 juta, dua unit handphone, dua mobil Daihatsu Terios dan Daihatsu Xenia, serta satu senjata airsoft gun jenis FN.
“Para pelaku dijerat dengan Pasal 328 juncto Pasal 333 ayat (1) juncto Pasal 368 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara. Polisi masih memburu MR dan SS, yang diduga terlibat dalam kasus ini” Pungkasnya.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) resmi membentuk susunan keanggotaan alat kelengkapan…
Analisaaceh.com, Meuredue | Penyidik Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Aceh menyerahkan dua tersangka kasus illegal logging…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur nomor urut 01, Bustami Hamzah…
Analisaaceh.com, Suka Makmue | Satreskrim Polres Nagan Raya menangkap MS (53), terduga pelaku penembakan warga…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Atlit tunggal putri SMPN 1 Lhokseumawe akan menantang atlit SMPN 1 Arun…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…
Komentar