Analisaaceh.com, Kuala Simpang | Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Tamiang mengakibatkan puluhan ribu jiwa diungsikan. Para pengungsi mulai terserang penyakit seperti batuk dan gatal-gatal, Sabtu (4/11/2022).
Juru Bicara Pemkab Aceh Tamiang, Agusliayana Devita mengatakan, banjir merendam sebanyak 213 kampung dalam 12 kecamatan. Sementara total titik posko pengungsi bertambah menjadi 267 titik dengan jumlah sebanyak 11.737 Kepala Keluarga (KK) dengan 35.211 jiwa.
“Ada 79 kampung terisolir dan susah dijangkau. Untuk kondisi pengungsi khususnya anak-anak mulai terserang penyakit seperti batuk dan gatal-gatal, namun kita sudah kerahkan tim kesehatan Pemkab Aceh Tamiang yang terus berkeliling untuk melakukan pemeriksaan para pengungsi,” kata Agusliayana.
Banjir juga berdampak terendamnya 113 Fasilitas Kesehatan (Faskes), 5 Puskesmas, 17 Polindes, 97 Persalinan Nakes Polindes serta 122 sekolah.
“Untuk area pertanian yang terkena banjir adalah seluas 3.757 hektar dengan rincian 3.703 hektar sawah, 36 hektar ladang jagung, 10 hektar cabai merah serta 8 hektar ladang bawang merah,” jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan, akses transportasi darat saat ini masih lumpuh walaupun banjir di bagian hulu Tamiang sudah mulai surut.
“Akses transportasi masih sangat sulit dilewati, bahkan bisa dikatakan belum bisa dilalui, Kalaupun bisa hanya bus, itupun kalau sopirnya berani, sementara mobil jenis lain kemungkinan nyangkut digenangan air,” katanya.
“Mengenai masalah logistik, hingga saat ini masih terbilang cukup, namun kepada donatur maupun dermawan yang ingin membantu dapat menyalurkan bantuan, baik secara langsung ke posko pengungsian maupun melalui Pemkab Aceh Tamiang,” pungkas Agusliayana.