Analisaaceh.com, Banda Aceh | Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Aceh menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pembangunan pariwisata dan kemanusiaan di Aceh. Hal ini ditandai dengan pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IHGMA Aceh periode 2025–2028 yang berlangsung di Hotel Hermes Banda Aceh, Rabu, 17 Desember 2025.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IHGMA, I Gede Arya Pering Arimbawa, yang menyerahkan pin dan selempang jabatan kepada Ketua DPD IHGMA Aceh terpilih, Budi Syaiful.
Dalam arahannya, I Gede Arya menekankan bahwa industri perhotelan tidak bisa berjalan sendiri tanpa investasi serius pada sumber daya manusia dan keberpihakan pada nilai budaya lokal. Menurutnya, penguatan pendidikan vokasi dan jalur kepemimpinan profesional menjadi kunci daya saing industri pariwisata ke depan.
“IHGMA mendorong pendidikan vokasi perhotelan, termasuk kelas khusus bagi generasi muda yang ingin menapaki jenjang manajerial melalui General Manager Class. Profesionalisme harus dibangun tanpa kompromi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pengembangan pariwisata harus sejalan dengan pelestarian budaya. Keduanya, kata dia, merupakan fondasi penting dalam membangun destinasi yang berkelanjutan dan berkarakter.
Sementara itu, Ketua DPD IHGMA Aceh, Budi Syaiful, menegaskan bahwa fokus kepengurusannya akan diarahkan pada penguatan SDM lokal melalui pelatihan dasar yang berkelanjutan dan terstruktur.
“Kami ingin memulai dari hal yang paling mendasar. Training basic adalah pondasi, karena dari situlah kualitas dan citra pekerja hotel dibentuk. Ke depan, ini harus terus ditingkatkan,” kata Budi.
Ia menambahkan, IHGMA Aceh juga akan mengangkat kearifan lokal serta memperkuat konsep wisata halal dan syariah sebagai identitas utama pariwisata Aceh. Upaya tersebut akan dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan komunitas.
Sebagai langkah konkret, IHGMA Aceh berencana menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) guna membuka peluang magang bagi siswa di hotel-hotel. Program ini dinilai penting untuk menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan industri perhotelan.
Tak hanya berfokus pada industri, IHGMA juga menunjukkan kepedulian sosial. Pada kesempatan yang sama, organisasi ini menyalurkan bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh dan Sumatera. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Ketua DPP IHGMA kepada Ketua DPD IHGMA Aceh.
Staf Ahli Wali Kota Banda Aceh Bidang Keistimewaan, Kemasyarakatan, dan Kesejahteraan, Ridwan, menyampaikan apresiasi atas peran IHGMA yang tidak hanya bergerak di sektor industri, tetapi juga hadir dalam situasi kemanusiaan.
“Aceh telah melewati banyak ujian, mulai dari konflik, tsunami, hingga bencana banjir. Solidaritas seperti ini menunjukkan bahwa dunia usaha dan masyarakat bisa berjalan bersama menjaga jati diri dan nilai budaya Aceh,” ujarnya.




