Analisaaceh.com, Tapaktuan | Dalam rangka memperingati World Mangrove Day (Hari Mangrove Sedunia), Laskar Muda Teuku Tjoet Ali (LMTTA) Kecamatan Kluet Selatan Aceh Selatan menggelar aksi penanaman Mangrove sekitar Makam Pahlawan Teuku Tjoet Ali, Minggu (26/7/200).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh camat Kluet Selatan Drs. Anisrullah dan dihadiri oleh anggota DPRK dari Kluet Selatan, Feri Harianto, S.Pd, Muspika Kluet Selatan, Perwakilan Bank Aceh Cabang Tapaktuan serta perangkat Gampong Suaq Bakong.
Ketua LMTTA, Mahathir Rifadh mengatakan, pihaknya mengambil momen ini untuk melakukan penanaman mangrove yang berlokasi di sekitar Makam Pahlawan Teuku Tjoet Ali. Penanaman mangrove ini dilakukan karena keprihatinan dari masyarakat, mahasiswa, serta pemuda terhadap kondisi Makam Teuku Tjoet Ali yang kian hari semakin tergerus oleh air hingga jaraknya kurang dari 2 meter.
“Kita prihatin kondisi lingkungan makam pahalawan yang semakin tergerus sungai setiap harinya,” kata Mahathir.
Selain itu, penanaman ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Seyogyanya, di lokasi ini sudah pernah dibangun tanggul beton beberapa tahun yang lalu, namun kondisinya sudah sangat memprihatinkan akibat erosi.
“Sehingga timbul inisiatif dari LMTTA untuk melawan erosi dari alam dengan mitigasi menggunakan alam pula,” imbuhnya.
Selain mangrove, LMTTA juga akan mengadakan kegiatan pembagian bibit trembesi kepada instansi yang membutuhkan bibit tanaman. Perihal bibit, LMTTA sendiri memperolehnya dari persemaian permanen milik Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDASHL) Krueng Aceh di Kuta Malaka, Aceh Besar.
“Untuk pengangkutan bibit dibantu oleh pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Selatan. Jumlah bibit yang didatangkan terdiri dari kurang lebih 500 mangrove dan 100 trembesi,” jelasnya.
Sementara itu Camat Kluet Selatan, Drs. Anisrullah dalam sambutannya berharap kegiatan itu tidak hanya menjadi seremonial belaka, namun harus benar-benar berangkat dari keresahan kita bersama.
“kita semua berharap melalui kegiatan ini dapat memperlihatkan potret kondisi Makam Pahlawan Teuku Tjoet Ali yang sudah hampir digerus oleh air. Di samping itu, agar timbul kesadaran untuk melakukan kegiatan serupa di lokasi lain demi menciptakan suasana yang ramah lingkungann khususnya di lingkup Aceh Selatan,” ungkapnya.