Categories: ARTISHIBURAN

Perjalanan Karier Didi Kempot, “The Godfather of Broken Heart” Indonesia

Analisaaceh.com | Penyanyi campursari asal Solo, Didi Kempot meninggal pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di RS Kasih Ibu Solo.

Kabar ini mengejutkan banyak pihak, apalagi Didi Kempot masih aktif beraktivitas sebelum meninggal. Diduga penyebab dari kematiannya adalah serangan jantung.

Perjalanan karier Dionisius Prasetyo atau yang dikenal dengan nama Didi Kempot dimulai saat Didi menjadi pengamen jalanan di Jakarta. Saat itu, Didi menjadi anggota grup pengamen yang bernama Kempot. Itulah mengapa nama panggungnya adalah Didi Kempot.

Didi kempot mulai dikenal masyarakat sebagai musisi campursari tradisional pada tahun 1983. Saat itu, Didi menciptakan lagu berjudul “Cidro” yang mengantarkannya sukses hingga ke benua Eropa.

Awalnya lagu “Cidro” tidak terlalu terkenal hingga lagu tersebut diputar di salah satu stadiun radio di Amsterdam di radio bahasa Jawa. Akhirnya lagu tersebut sukses membawanya konser ke Suriname pada tahun 1993, bahkan membuatnya belasan kali manggung di negara tersebut.

Pada tahun 1996, Didi kempot melebarkan sayap ke benua Eropa dengan lagu “layang Kangen”. Tahun 1998, Didi kempot kembali ke Indonesia untuk melanjutkan karier sebagai musisi dengan lagu “stasiun balapan”.

Comeback Didi kempot di Indonesia membuat kariernya semakin bersinar. Selama periode tahun 2000an banyak lagunya yang terkenal seperti Cucak Rowo (2003), Jambu Alas(2004), dan Ono Opo (2005).

Nama Didi kempot mulai dikenal milenial saat Didi membawakan lagu Pamer Bojo (2019). Selain itu, Lagu-lagu Didi kempot berkisar di topik patah hati dan kegalauan sehingga banyak milenial yang merasa related dengan lagu Didi kempot.

Maka dari itu, generasi milenial saat ini menjuluki didi dengan “The Godfather of Broken Heart” atau lord Ambyar. Bahkan saat ini terbit istilah baru bagi penggemar lagu Didi kempot yaitu sobat Ambyar.

Dalam waktu dekat ini bahkan Didi kempot akan menggelar konser bertajuk “Ambyar tak Jogeti” di Gelora Bung Karno pada 10 Juli 2020 mendatang.

Didi kempot sempat menyatakan bahwa konser tersebut adalah hal yang paling membanggakan sejak 30 tahun kariernya di industri musik tanah air. Sayang, Didi kempot belum sempat menjejakkan kakinya pada konser tersebut. Meskipun demikian, nama Didi kempot akan tetap dikenang sebagai seorang legenda di Industri musik Indonesia.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Hampir 2 Juta Warga Aceh Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bencana alam hidrometeorologi yang melanda Aceh sejak beberapa waktu terakhir berdampak…

6 jam ago

PBB Pantau Respons Bencana di Aceh, UNDP dan UNICEF Siap Perkuat Dukungan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia terus memantau perkembangan penanganan bencana di…

6 jam ago

Bupati Safaruddin Larang SPBU di Abdya Layani Pembelian BBM Pakai Jerigen 

Analisaaceh.com, Blangpidie | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr Safaruddin mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang…

6 jam ago

Rumah Zakat dan Influencer Turki Bantu Korban Banjir Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gelombang solidaritas internasional terus mengalir untuk masyarakat Aceh pascabencana banjir dan…

2 hari ago

Pasokan Terbatas, Warga Jruek Balee Rela Antre Gas Sejak Tengah Malam

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Pasokan gas elpiji subsidi mulai kembali masuk ke sejumlah wilayah di…

2 hari ago

Distribusi Banjir Dipercepat, Wagub Aceh Siapkan Jalur Udara

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh bantuan bagi korban banjir…

2 hari ago