Analisaaceh.com, Banda Aceh | Penduduk miskin di Aceh mengalami penurunan dari 14,45 persen pada Maret 2023 menjadi 14,23 persen pada Maret 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Ahmadriswan Nasution, menyatakan penurunan ini setara dengan 2,2 ribu orang, dari 806,75 ribu orang menjadi 804,53 ribu orang.
“Penurunan persentase penduduk miskin terjadi baik di pedesaan maupun perkotaan. Di pedesaan, persentase turun 0,17 poin menjadi 16,75 persen, sedangkan di perkotaan turun 0,19 poin menjadi 9,60 persen. “ujarnya Selasa, (2/7/2024).
Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita, per bulan di bawah garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan pada Maret 2024 mengalami perubahan sebesar 5,37 persen jika dibandingkan dengan Maret 2023, yaitu dari Rp627.534,- per kapita per bulan menjadi Rp661.227 per kapita per bulan.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang.
Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik.
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin, dimensi lain yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan dari 2,763 pada Maret 2023 menjadi 2,620 pada Maret 2024.
Penurunan nilai indeks kedalaman kemiskinan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin pada Maret 2024 cenderung makin mendekati garis kemiskinan dibandingkan dengan kondisi Maret 2023.
Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan dari 0,776 pada Maret 2023 menjadi 0,712 pada Maret 2024.
“Penurunan nilai indeks keparahan kemiskinan ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin cenderung semakin rendah,” tuturnya.
Selain kemiskinan, BPS Aceh juga merilis data inflasi Juni 2024. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Aceh di lima kabupaten/kota yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe, pada Juni 2024 terjadi inflasi sebesar 0,03 persen secara month to month (m-to-m), sedangkan inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,09 persen dengan IHK sebesar 105,63.
Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kab. Aceh Tengah sebesar 4,78 persen dengan IHK sebesar 109,18 dan terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 2,07 persen dengan IHK sebesar 105,63.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) resmi membentuk susunan keanggotaan alat kelengkapan…
Analisaaceh.com, Meuredue | Penyidik Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Aceh menyerahkan dua tersangka kasus illegal logging…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur nomor urut 01, Bustami Hamzah…
Analisaaceh.com, Suka Makmue | Satreskrim Polres Nagan Raya menangkap MS (53), terduga pelaku penembakan warga…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Atlit tunggal putri SMPN 1 Lhokseumawe akan menantang atlit SMPN 1 Arun…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…
Komentar