Pesantren Istiqmatuddin Aceh Besar Bangun Dapur Makan Bergizi Gratis

Pondok Pesantren Istiqmatuddin Babul Maarif di Kabupaten Aceh Besar, menjadi lokasi peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan dapur makan bergizi gratis di Provinsi Aceh, Jumat (24/1/2025).

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Pondok Pesantren Istiqmatuddin Babul Maarif di Kabupaten Aceh Besar, menjadi lokasi peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan dapur makan bergizi gratis di Provinsi Aceh, Jumat (24/1/2025).

Bendahara Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), Muhammad Azhari, menyebutkan program dapur makan bergizi gratis ini dimulai dari Aceh. Program serupa juga direncanakan untuk Papua dan Sulawesi Utara, yang nantinya akan diresmikan langsung oleh Presiden.

“Inkopontren menargetkan 100 titik dapur umum. Menu yang disediakan mengikuti aturan Badan Gizi Nasional, di mana dapur akan dikelola oleh Badan Gizi Nasional,” ujarnya saat diwawancarai.

Untuk wilayah Aceh, 45 titik dapur umum yang akan dibangun dengan target menjangkau 3.000 penerima manfaat di pesantren.

Setiap dapur akan memiliki sekitar 50 tenaga kerja, yang diproyeksikan membuka 2.250 lapangan kerja baru di seluruh Aceh.

Program ini, katanya lagi, tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga membuka lapangan kerja. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan dilibatkan sebagai pemasok kebutuhan bahan makanan untuk dapur umum tersebut.

“Target kami bisa rampung sampai April 2025, karena bertepatan dengan kedatangan Prabowo ke Aceh,” paparnya.

Sementara itu, Koordinator Aceh Sumut dan juga ketua Panitia Pelaksana Mirnawati mengatakan, untuk tenaga kerja, pihaknya melibatkan santri dan guru santri yang memiliki keahlian di bidang memasak.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semuanya. Sesuai target, pada April 2025, Pak Presiden Prabowo dapat hadir untuk peresmian,” paparnya.

Ia juga menyebutkan bahwa di Aceh terdapat 45 titik dapur makan bergizi ini yang khusus ditujukan untuk pesantren, dengan melibatkan 2.250 pekerja yang terdiri dari santri, guru santri, dan masyarakat.

“Banyak yang awalnya tidak percaya, dan kami juga perlu meyakinkan pimpinan pondok pesantren,” tutupnya.

Peletakan ini turut dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional (BGN) Nyoto Suwignyo, Bendahara Umum Inkopontren Ir. H. Muhammad Azhari, Ketua Inkopontren H. Hapi zajuli Direktur pengembangan dr BGN muhammmad rizal, S.H., M.H., PPIR Mayjen TNI Hari Mulyono, serta Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Nico Fahrizal. (Yuna)

Komentar
Artikulli paraprak704 CPNS Lulus di Kemenag Aceh, 49 Formasi Kosong
Artikulli tjetërPuluhan OKP Abdya Deklarasi Teguh Novrianto Ketua KNPI