PHE NSB Lakukan Penanganan Usai Limbah Kondensat Cemari Lingkungan Warga

Warga Desa Ampeh, Kec. Tanah Luas, Aceh Utara menuangkan air bercampur kondensat di depan pintu poin E PHE NSB, Kamis (10/12)

Analisaaceh.com, Lhoksukon – Pengelola Migas Blok B Aceh Utara, PHE NSB melakukan penanganan pencemaran limbah di Gampong Ampeh Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara akibat meluapnya liquid. PHE NSB juga memberikan kompensasi kepada warga terdampak disusul permohonan maaf.

Hal ini disampaikan manajemen PHE NSB dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/12/20) menanggapi aksi sejumlah warga di pintu Point E. Sebelumnya, sejumlah warga pada Kamis, 10 Desember lalu mendatangi kantor PHE NSB di bilangan jalan line pipa kawasan Nibong. Warga Desa Ampeh tersebut membawa jerigen berisi air yang diduga bercampur limbah. Warga menuntut PHE agar bertanggung jawab terhadap insiden tersebut.

Belakangan, warga yang menggelar aksi diterima manajemen dan menerima uang kompensasi Rp10 juta dari pihak PHE berikut perjanjian kerjasama untuk menjaga oilboom PHE yang dibayarkan per harinya untuk pemuda setempat.

Pjs Field Manager PHE NSB Armia Ramli menjelaskan PHE NSB merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) yang beroperasi di wilayah Aceh Utara. PHE membenarkan pencemaran lingkungan terjadi akibat hujan sangat deras dengan waktu yang lama sehingga sebagian liquid yang berupa campuran air dan kondensat meluap menuju parit.

PHE NSB, kata Armia langsung menurunkan tim dengan cepat untuk melakukan penanganan dengan melakukan penutupan semua koneksi drain system dari dalam plant menuju keluar.

“Tim Emergency telah berhasil menutup semua koneksi drain system dan melakukan pemasanganan absorbent (alat pencegah mengalirnya liquid) untuk memastikan liquid tidak keluar dari gas plant. Selain itu dilakukan juga pemasangan oil boom yang juga merupakan alat pencegah liquid di saluran air yang melintasi wilayah penduduk sebagai pencegahan serta menyiagakan tim emergency di plant” jelas Armia.

Untuk liquid yang telah keluar dari gas plant ke parit, PHE NSB melakukan penyedotan menggunakan vacuum truck (truk penyedot) dan juga dengan cara manual.

PHE NSB juga melakukan langkah pelaporan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Utara atas kejadian insiden ini, dan mendapatkan respon serta dukungan yang baik dengan langsung turunnya Tim DLH Aceh Utara bersama sama dengan Tim PHE NSB.

“Alhamdulillah, kami mendapatkan bantuan penuh dari masyarakat. Kami pun meminta maaf kepada warga terdampak akan insiden yang terjadi ini sehingga menyebabkan ketidaknyamanan”, ujar Armia Ramli.

Atas bencana banjir beberapa waktu lalu yang melanda sebagian besar kecamatan di Aceh Utara akibat dari curah hujan yang tinggi, PHE NSB menurunkan tim emergency response untuk melakukan penyaluran bantuan berupa kebutuhan pokok kepada 7 kecamatan yaitu Tanah Luas, Syamtalira Aron, Matangkuli, Pirak Timu, Paya Bakong, Langkahan dan Kecamatan Lhoksukon.

“Kami saling membantu, saat masyarakat membutuhkan bantuan kami turun tangan, dan saat ini kami pun banyak dibantu oleh masyarakat dalam melakukan pembersihan” Tutup Armia.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakSeorang Kakek di Aceh Utara Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur
Artikulli tjetërLimbah PHE NSB Cemari Lingkungan Warga, Walhi Desak Pemerintah Lakukan Audit