Analisaaceh.com, Banda Aceh – Pj Wali Kota Banda Aceh, H Bakri Siddiq dan menggelar pertemuan dengan para Keuchik di pendopo wali kota, Minggu (4/9/2022).
Pada pertemuan silaturrahmi yang juga dihadiri Sekda Amiruddin, para Asisten, Kepala BPKK Iqbal Rokan, Kepala DPMG Muhammad Syaifuddin Ambia, Kadiskominfotik Fadhil, Kabag Prokopim Mulizar, para camat dan sejumlah pejabat Pemko Banda Aceh lainnya, Pj Wali Kota berharap Keuchik dapat melayani warga dengan baik.
“Paradigma sekarang sudah berubah, kita aparatur pemerintah ini bukan dilayani, tapi harus selalu siap jadi pelayan masyarakat,” kata Bakri Siddiq.
Dalam kesempatan itu, Bakri Siddiq memberi kesempatan kepada para keuchik untuk menyampaikan sejumlah saran dan menyampaikan kendala yang dihadapi dalam menjalankan program pemerintahan gampong.
Banyak hal yang disampaikan oleh para keuchik, mulai dari pencairan dana ADG (Dana Desa), stunting, ketahanan pangan, penegakan syari’at Islam, penanganan PMK, narkoba, persoalan kebersihan hingga tapal batas.
Pj Wali Kota merasa sangat senang bisa bersilaturahmi dengan para keuchik yang merupakan ujung tombak pemerintahan.
Kata Bakri, silaturrahmi tersebut menjadi penting karena menjadi ajang sharing informasi tentang pembangunan. Semua hal yang disampaikan para keuchik diinventarisir, dicermati untuk kemudian dicarikan solusi penyelesaian secara bersama-sama agar program pembangunan gampong berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Ia juga mengatakan akan berupaya untuk memperhatikan kesejahteraan para aparatur gampong.
Bakri Siddiq juga meminta para keuchik selalu intens membangun komunikasi dan koordinasi dengan Pemko, baik dengan camat maupun dinas terkait dalam menjalan program pemerintahan gampong.
Dalam kesempatan ini, Pj wali kota juga meminta para keuchik memberi perhatian khusus terhadap kasus stunting yang terjadi pada anak-anak di gampong masing-masing.
“Lakukanlah koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar penanganan stunting pada anak dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, hal ini guna mendukung Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA),” ujar Bakri Siddiq.
Persoalan stunting, lanjut Pj Wali Kota merupakan bagian dari program ketahanan pangan, dan untuk menyukseskan program tersebut para keuchik dapat menggunakan dan memanfaatkan Dana Desa sebesar 20 persen sesuai aturan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Soal dana desa juga menjadi salah-satu hal yang dibahas dalam pertemuan ini. Pj Wali Kota meminta para keuchik agar dana desa dapat dimaksimalkan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan masyarakat.
“Terkait pencairannya, Saya selalu ingatkan BPKK dan DPMG agar dana desa ini jadi prioritas. Karena di dalam ADG itu ada Siltap dan operasional. Ini menyangkut kesejahteraan para keuchik dan aparatur,” kata sosok yang pernah menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Sekretariat Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri itu.[]
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) pada…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Komentar