Categories: NEWSPEMERINTAH ACEH

Plt Gubernur Aceh Gelar Silaturahmi dengan DPRA

Analisaaceh.com, Banda Aceh – Pemerintah Aceh menggelar acara silaturahmi dan makan malam dengan seluruh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) periode 2019-2024, di Anjong Mon Mata, Senin (7/10).

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, acara silaturahmi itu digelar untuk saling mengenal dan mempererat hubungan eksekutif dengan legislatif, sehingga DPRA dan Pemerintah Aceh senantiasa bersinergi dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing yang berorientasi pada kepentingan pembangunan daerah Aceh. 

“Silaturrahmi untuk saling mengenal malam ini kami nilai sangat strategis mengingat sebagian besar Kepala SKPA dan anggota DPRA sama-sama orang baru,” kata Nova Iriansyah. 

Kerjasama legislatif dan eksekutif, lanjut Nova, merupakan keniscayaan. Sebab, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh menegaskan, Pemerintah Aceh maupun DPRA sama-sama unsur penyelenggara pemerintahan Aceh, terangnya. 

Yang membedakan keduanya, eksekutif bertindak sebagai implementator pembangunan. Sedangkan teman-teman di legislatif (DPRA) menjalankan fungsi penganggaran, legislasi, dan pengawasan, kata Nova. 

“Meski eksekutif dan legislatif memiliki kewenangan yang berbeda, tapi perlu bersinergi agar penyelenggaraan pemerintahan efisien dan efektif,” ujar Nova. 

Nova mengibaratkan sebuah bahtera yang mengarungi lautan luas, Pemerintah Aceh dan DPRA adalah nakhoda yang harus bersinergi mengendalikan kapal besar itu, untuk selamat sampai di dermaga tujuan

“Perbedaan pendapat di tengah-tengah samudera luas mungkin saja terjadi. Hal tersebur sangat wajar akibat cara pandang yang berbeda terhadap tantangan ombak maupun badai. Kritik dan koreksi pasti akan terjadi, dan itu sangat wajar,” kata Nova. 

Pemerintah Aceh siap menerima kritik konstruktif dan koreksi dari DPRA terhadap segala program yang dijalankan, selama kritik itu disampaikan demi kepentingan rakyat Aceh. 

“Kami percaya, sikap kritis DPRA itu merupakan kunci penting untuk menjamin suksesnya pembangunan daerah kita,” kata Nova. 

Nova menambahkan, ada banyak tantangan dalam pembangunan Aceh. Selain wilayah yang lama diamuk konflik dan rawan bencana, Aceh sedang menghadapi persoalan kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi. Belum lagi dengan kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat, pertumbuhan ekonomi, minimnya peran sektor swasta dalam pembangunan, urai Nova. 

Semua tantangan itu, lanjut Nova, hanya bisa dijawab dengan kerja keras antar seluruh stakeholder pembangunan. “Saya sangat berharap, DPRA dan Pemerintah Aceh dapat menunjukkan ke publik tentang harmonisasi dalam kerjasama tersebut, agar tantangan itu berubah menjadi peluang,” ujar Plt Gubernur. 

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Api Lahap Bekas Bengkel Motor di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…

4 jam ago

184 Bencana Terjadi di Aceh, Kerugian Rp132,74 Miliar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…

4 jam ago

Sejak Juli, 20 Karhutla Terjadi di Aceh Besar, 5,24 Ha Terbakar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…

8 jam ago

Kapolri Nikmati “Kupi Khop” di Stan Bhayangkari Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…

8 jam ago

Rapat Paripurna DPRK Abdya Molor, Banyak Anggota Tak Hadir

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…

12 jam ago

Tiga Mahasiswa SKI FAH UIN Ar-Raniry Raih Juara Nasional di OSINAS 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…

1 hari ago