Categories: EKONOMI

Produksi Pertanian di Aceh Barat 135 Ribu Ton

MEULABOH, ANLISAACEH. COM – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh memprediksi hasil produksi pertanian tanaman padi tercapai 135.000 ton hingga selesai semua musim panen gadu tahun 2018.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Ir Safrizal, yang dihubungi di Meulaboh, Rabu, mengatakan, perhitungan hingga akhir Agustus 2018 sudah terlampaui hasil produksi gabah kering giling (GKG) 115 ribu ton.

“Kita optimis target produktivitas 135 ribu ton bisa tercapai. Dari hasil panen yang sudah dilakukan petani hasilnya sudah lumayan. Sementara masih ada kawasan sentra produksi yang masih dalam proses panen,” katanya.

Safrizal mengatakan pada musim tanam sesuai Indek Pertanian (IP) tahun ini luasan tanam keseluruhannya mencapai 22 ribu hektare lebih terbagi dalam 12 kecamatan, setiap satu hektare yang ditanam diperkirakan berproduksi 5,7 ton gabah.

Pada musim tanam rendengan, capaian produksi gabah di Aceh Barat terealisasi 60 persen atau pencapai 85 ribu ton lebih, ?kemudian bertambah menjadi 115 ribu ton, setelah panen musim gadu berjalan sejak akhir Agustus 2018.

“Masih ada beberapa kawasan, belum memasuki masa panen tanaman padinya. Masih ada sekitar 3.899 hektare yang belum panen dan dari sisanya merupakan panen lanjutan yang akan menutupi jumlah produksi secara menyeluruh,”imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, pencapaian tersebut merupakan hasil upaya keras para petani dibantu sejumlah instansi terkait dalam mensejahterakan petani menyukseskan masa tanam yang berjalan di dua musim tanam.

Pada musim tanam hingga panen gadu yang baru saja berlalu membuat petani was-was karena takut produksi tanaman padinya tidak maksimal, tetapi kekhawatiran itu tidak begitu berdampak sehingga target luas tanam tetap berjalan dan dilakukan petani.

Meskipun pengaruh keterbatasan sumber air, tetapi tidak melanda seluruh area pesawahan tanaman padi di kabupaten ini, hanya beberapa kawasan area sawah tadah hujan yang terdampak kesulitan mendapat sumber air.

“Banyak lahan sawah menjadi lahan tidur pada musim gadu. Mereka takut turun ke sawah karena pada waktu itu kondisi cuaca tidak mendukung. Meski demikian, hasil gabah sementara yang sudah terkutip sudah terealiasasi 90 persen,” pungkasnya.(Red)

Rizha

COE & Founder analisaaceh.COM

Komentar

Recent Posts

Dua Nelayan Abdya Selamat Setelah 6 Hari Terombang-ambing di Laut Aceh Singkil

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dua nelayan warga asal Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat…

2 hari ago

PBA dan MPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Berhasil Kantongi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meraih capaian baru dalam…

2 hari ago

Mualem Tetapkan Pedoman Reparasi Korban Konflik Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi menetapkan Pedoman Pelaksanaan Reparasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM…

2 hari ago

Aceh Fokus Tertibkan Tambang Ilegal di Tiga Kabupaten

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menetapkan tiga kabupaten, yakni Aceh Barat, Nagan Raya, dan…

3 hari ago

Perempuan Paralegal Aceh Desak Redefinisi Tambang Rakyat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sejumlah perempuan paralegal dari berbagai wilayah di Aceh yang tergabung dalam…

4 hari ago

Perjalanan Prof Juwaini, Anak Nelayan Jadi Guru Besar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam prosesi penyerahan Keputusan Menteri Agama (KMA) bagi Guru Besar rumpun…

4 hari ago