Program MBG Picu Harga Telur Naik di Abdya

Tumpukan telur ayam yang dijual di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Abdya. Foto:Ahlul Zikri/Analisaaceh.com

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga telur ayam di Pasar Tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terpantau melambung tinggi hingga mencapai Rp58 ribu per papan.

Salah seorang pedagang di pasar tradisional Blangpidie Abdya, Khalis menyampaikan bahwa harga telur ayam dari sebelumnya Rp50 ribu per papan, kini Naim menjadi Rp58 ribu per papannya.

“Sekarang kan lagi ada program makan bergizi gratis (MBG) yang sedang berjalan, sehingga harga telur juga ikut naik. Naiknya harga ini sudah berlangsung sejak dua Minggu yang lalu,” kata Khalis saat ditemui Analisaaceh.com, Rabu (29/10/2025).

Berbeda dengan telur, sebut Khalis, harga cabai merah justru menjadi Rp60-Rp70 ribu per kilogram, dari sebelumnya dijual Rp80 ribu per kilogramnya.

“Sekarang cabai merah kita jual diangka Rp60-Rp70 ribu per kilogram. Turunnya harga cabai ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu,” ucapnya.

Sementara itu, kata Khalis, cabai rawit mengalami kenaikan menjadi Rp35-Rp40 ribu per kilogram, dari sebelumnya dijual di angka Rp28-Rp30 ribu per kilogramnya.

“Kenaikan harga cabai rawit ini sudah bertahan sejak tiga hari terakhir. Untuk pasokan, cabai yang kita jual dipasok dari daerah lokal Abdya, Gayo Lues, Jawa dan Medan, Sumatera Utara,” sebut Khalis.

Untuk bawang merah, lanjutnya, mengalami penurunan menjadi Rp25 ribu per kilogram, dari sebelumnya dijual Rp40 ribu per kilogramnya.

“Turunnya harga bawang merah ini sudah bertahan sejak dua Minggu lalu. Sedangkan bawang putih masih tetap bertahan di harga Rp40 ribu per kilogram,” ujarnya.

Selain itu, tambah Khalis, harga tomat dijual Rp10 ribu per kilogram dan harga ini bertahan tiba Minggu terakhir.

“Sedangkan kentang sekarang kita jual Rp14 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp12 ribu per kilogramnya. Harga ini sudah bertahan dua Minggu lalu,” terangnya.

Khalis menambah bahwa harga minyak goreng curah Rp34 ribu per bambu telah stabil selama dua bulan terakhir. Minyak goreng kemasan, seperti Minyak Kita dijual Rp35 ribu per bambu.

“Sedangkan minyak goreng kemasan merk Bimoli dan Sunco dijual Rp42 ribu atau Rp22 ribu per liter. Sementara gula pasir, sekarang masih kita jual Rp18 ribu per kilogram,” katanya.

Meskipun terjadi penurunan harga pada beberapa komoditas, Khalis mengaku minat pembeli saat ini tergolong sepi karena sejumlah harga barang pokok masih dinilai mahal.

“Meski stok barang mencukupi, namun minat pembeli saat ini agak sepi atau menurun. Bahkan, saat ini banyak masyarakat yang mengurangi belanja karena harga barang naik,” pungkas Khalis.

Komentar
Artikulli paraprakGubernur Mualem Bahas Tindak Lanjut Pembangunan Terowongan Geurutee dan Jalan Tol
Artikulli tjetërBNPB Tegaskan Aceh Jadi Prioritas Nasional dalam Penanggulangan Bencana