Analisaaceh.com, Langsa | WALHI Aceh mendesak Pemerintah Aceh dan Aceh Timur segera mencari solusi terkait protes masyarakat Desa Alue Canang, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, atas pengeboran sumur minyak di wilayah mereka.
“Kejadian tersebut terjadi karena Pemerintah Aceh belum mencari solusi atas keberadaan sumur-sumur minyak bekas,” ujar Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye WALHI Aceh, Afifuddin Acal, kepada Analisaaceh.com, Rabu (11/9/2024).
Menurut Afifuddin, Pemerintah Aceh khususnya Aceh Timur, harus segera mengambil tindakan dan mencari solusi atas seluruh permasalahan tersebut.
“Seharusnya pemerintah Aceh harus cepat mengambil sikap dan mencari jalan keluar. Karena pemerintah Aceh diam, khususnya pemerintah Aceh Timur, maka terjadilah seperti itu,” jelasnya.
Saat ditanya tentang dugaan pembuangan minyak mentah ke sungai oleh oknum anggota Polisi, seperti yang disuarakan oleh masyarakat dalam protes mereka, Afifuddin mengaku tidak mengetahui kebenaran hal tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa membuang limbah ke sungai, oleh siapapun, tidak dapat dibenarkan.
“Saya gak tau, apa benar ada yang buang ke sungai. Tetapi, siapapun tidak dibenarkan membuang limbah apapun ke dalam sungai,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Alue Canang, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, menggelar aksi demonstrasi di Kantor Desa Alue Canang pada Selasa (10/9).
Mereka menuntut agar pengeboran minyak yang dihentikan oleh pihak kepolisian segera dilanjutkan. Selain itu, masyarakat meminta pertanggungjawaban atas dugaan pembuangan minyak hasil pengeboran ke sungai oleh oknum polisi yang menyebabkan pencemaran lingkungan di sekitar sungai.