Analisaaceh.com, Banda Aceh | Anggota Komisi IV DPRA, Armiyadi, SP mengaku kecewa terhadap Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Pasalnya, Plt gubernur masih menayangkan tender proyek APBA di laman LPSE meskipun sebelumnya telah sepakat ditunda.
“Saya tagih komitmen Plt Gubernur Aceh yang telah sepakat bersama pimpinan DPRA menunda proyek fisik serta pengadaan barang dan jasa. Plt Gubernur jangan cakap tak serupa bikin-lah,” kata Armiyadi dalam rilisnya, Kamis (2/4/20).
Sebelumnya, pimpinan DPRA menggelar pertemuan tertutup dengan Plt Gubernur Aceh di rumah dinas Wakil Gubernur, Senin (30/3). Pihak eksekutif dan legislatif sepakat menunda proses lelang kegiatan fisik serta pengadaan barang dan jasa sumber APBA 2020.
Kedua pihak sepakat memprioritaskan anggaran untuk penanggulangan wabah Corona.
“Tapi jika kita lihat di laman LPSE, masih ditayangkan itu beberapa kegiatan fisik, setelah pertemuan dengan pimpinan DPRA” kata Armiyadi.
Berdasarkan penelusuran pada laman www.lpse.acehprov.go.id terlihat beberapa paket pekerjaan fisik dan pengadaan barang dan jasa yang diupload setelah pertemuan dengan pimpinan DPRA.
Paket tersebut seperti Pembangunan Jetty Krueng Sabe Kab. Aceh Jaya senilai Rp10,8 milyar, Pembangunan pabrik Nilam SIKIM, Aceh Jaya senilai Rp8,7 milyar, Pembangunan bundaran mesjid istiqamah tahap II senilai Rp2 milyar, rehab sedang museum Langsa senilai Rp600 juta lebih. Beberapa kegiatan pengadaan barang dan jasa juga masih ditayangkan.
Seluruh paket tersebut diupload setelah pertemuan dengan pimpinan DPRA.
Armiyadi mengatakan, seharusnya Plt Gubernur Aceh harus konsisten dan menunjukan komitmen menunda tender APBA 2020.
Armiyadi menekankan bahwa yang paling penting saat ini bukan merealisasikan pekerjaan fisik atau pengadaan barang dan jasa. Akan tetapi, politisi PKS ini meminta Plt Gubernur Aceh memprioritaskan program pro rakyat dalam menanggulangi wabah Covid-19.
Armiyadi meminta eksekutif menggunakan APBA 2020 sebesar-besarnya untuk pemenuhan kebutuhan rakyat Aceh. Baik mengobati secara maksimal pasien yang terindikasi terpapar virus Corona, hingga menjaga masyarakat lokal agar tidak terjangkit.
“Saat ini yang paling penting bagaimana pemerintah bisa melahirkan program pro rakyat. Kondisi masyarakat saat ini sangat susah dari sisi ekonomi. Kesehatan masyarakat dan lingkungan juga perlu ditingkatkan. Kami minta dahulukan program untuk rakyat kecil” demikian Armiyadi.