Radhwah Raihanah Raih Perunggu di PON XXI Cabang Angkat Berat

Radhwah Raihanah. Foto: MC PON ACEH/F

Banda Aceh | Radhwah Raihanah, salah satu atlet termuda dari cabang olahraga angkat berat, mewakili Provinsi Aceh di nomor 52 kg pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara.

Usianya yang baru menginjak 14 tahun tidak menjadi hambatan baginya untuk menorehkan prestasi di ajang olahraga tingkat nasional ini. Satu demi satu lawannya tumbang, meskipun secara usia dan pengalaman tanding mereka jauh di atas Radhwah.

Siswa kelas dua SMP ini berhasil meraih medali perunggu pada kelas 52 kg putri di PON XXI dengan total angkatan 370 kg. Ini merupakan medali kedua yang diraihnya sebagai atlet angkat berat.

Sebelumnya, ia meraih medali emas di nomor 52 kg pada PORA di Kabupaten Pidie 2022, ketika usianya baru 12 tahun. Kini, medali kedua diraihnya di PON XXI Aceh-Sumut, yaitu perunggu di nomor 52 kg, mewakili kontingen Aceh.

Atlet kelahiran 9 Juni 2010 ini mulai tertarik pada olahraga angkat berat saat masih duduk di bangku kelas 6 SD. Ia termotivasi oleh kakaknya, Cherli, yang juga merupakan atlet angkat berat kelas 62 kg. Melihat sang kakak mampu membantu keluarga, membeli rumah, dan motor dari hasil menjadi atlet, membuat Radhwah ingin mengikuti jejaknya.

“Awalnya karena melihat kakak yang jadi atlet angkat berat, bisa pergi ke mana-mana, bisa beli rumah, beli motor dengan menjadi atlet, akhirnya saya ikut jejak kakak saya untuk menjadi atlet angkat berat,” cerita Radhwah setelah meraih medali perunggu di nomor 52 kg angkat berat.

Radhwah, yang lahir di Pekanbaru, Riau, mulai bergabung dengan tim angkat berat Aceh pada 2022 saat PORA di Kabupaten Pidie. Ia sempat merasa minder dan tidak percaya diri melihat lawan-lawannya yang sudah berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Namun, dukungan keluarga dan pelatih membuatnya percaya diri hingga berhasil membawa medali emas untuk Aceh.

Sebelum mengikuti PON XXI dan membela tuan rumah Aceh, Radhwah sempat ingin berhenti dari olahraga angkat berat. Setelah berlaga di PORA Pidie 2022, tidak ada lagi pertandingan yang diikutinya, sehingga ia merasa bosan hanya menjalani latihan setiap hari selama dua tahun. Namun, dorongan semangat dari orang tua dan kakaknya membuatnya bertahan.

Kesabarannya selama dua tahun berlatih akhirnya membuahkan hasil. Pada awal 2024, ia dihubungi oleh tim angkat berat Aceh melalui pelatihnya untuk persiapan mengikuti PON XXI Aceh-Sumut 2024 dan bermain di kelas 52 kg putri.

Uniknya, saat ditanya berapa total angkatan yang ia raih pada pertandingan Senin (16/9/2024), Radhwah mengaku tidak pernah mengetahui berapa jumlahnya. Menurutnya, hal tersebut akan mempengaruhi mental dan menjadi beban.

“Saya tidak tahu berapa angkatan saya setiap kali bertanding, karena kata pelatih jangan lihat-lihat berapa capaianmu, nanti jadi beban dan kepikiran. Fokus saja untuk mengangkat, berapapun yang kamu dapat, itulah yang terbaik,” ujar Radhwah.

Pada PON Aceh-Sumut kali ini, pelatih menargetkan agar ia membawa pulang medali, minimal perak atau perunggu, dan syukur-syukur bisa meraih emas, meskipun persaingannya sangat berat di kelas 52 kg, termasuk menghadapi peraih emas bertahan dari PON Jawa Barat dan PON Papua.

Radhwah mengaku setelah PON Aceh-Sumut, ia belum tahu langkah selanjutnya. Namun, yang pasti, ia akan terus fokus berlatih untuk meningkatkan prestasinya di ajang nasional lainnya, sembari mempersiapkan diri untuk PON yang akan datang. (***)

Komentar
Artikulli paraprakPimpin Klasemen Sementara, Kontingen Panahan DIY Boyong Empat Emas
Artikulli tjetërPelatih Soft Tenis Kaltim Terpesona dengan Ikan Bakar Khas Aceh