Keterangan Foto: Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, Desra Percaya (kanan) saat berbicara dengan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri (tengah) didamping staf BPPA, Said Marzuki (kiri) saat menghadiri rapat pembahasan tindak lanjut penanganan WNI evakuasi dari Wuhan, di Kemenlu RI Jakarta, Rabu (05/02/2020). (Foto: Humas BPPA)
Analisaaceh.com, JAKARTA | Pemerintah Pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh atas respon cepat terhadap pemulangan masyarakat dan mahasiswa Aceh di China yang berkaitan dengan virus korona.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, Desra Percaya dalam rapat pembahasan tindak lanjut penanganan WNI evakuasi dari Wuhan, di Kemenlu RI Jakarta, Rabu (05/02/2020).
“Apresiasi ini diberikan kepada Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh pada umumnya. Karena bisa menerima saudara-saudaranya yang pulang dari China,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri yang mewakili Pemerintah Aceh, menyambut baik dengan apresiasi yang diberikan Kemenlu kepada Aceh.
“Kita bersyukur, ini tidak lepas dari kerja tim, bukan sekelompok orang, baik yang di Aceh maupun di Jakarta,” kata Alhudri usai pertemuan tersebut.
Menurutnya, semuanya berkat kerja sama yang baik selama ini dilakukan dalam hal tanggap cepat terhadap pemulangan mahasiswa Aceh di China.
“Jadi tidak ada superman, tapi supertim kita kerja. Saya pikir kalau tim yang kerja, apapun bisa kita lakukan. Di Aceh pun kalau kita dengan SKPA terkait itu koordinasi luar biasa dalam persoalan ini, tidak ada kira-kira kita saling kapling,” sebutnya.
Pemerintah Aceh sendiri sudah membuka posko informasi pemulangan mahasiswa Aceh di Wuhan, China terkait Virus Korona, yakni di Aceh (Kantor Dinas Sosial Aceh) dan di Jakarta (Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh), setelah mendapat infomasi wabah korona di negeri Tirai Bambu itu.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga mengirim uang sebesar Rp50 juta untuk keperluan mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China saat itu.
Sementara sebanyak 13 mahasiswa asal Aceh yang dievakuasi dari Wuhan oleh Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu, saat ini masih berada di Natuna untuk proses observasi selama 14 hari.
Selain itu Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, juga ikut memfasilitasi kepulangan mahasiswa Aceh di China yang berada di luar kota Wuhan.
“Kita selaku Pemerintah Aceh mendukung sepenuhnya pemulangan mahasiswa Aceh di China hingga ke Aceh,” kata Kepala BPPA Almuniza Kamal S.STP M.Si.
Almuniza merincikan, hingga hari ini (Rabu) sudah enam mahasiswa Aceh dari China melalui Jakarta yang sudah fasilitasi kepulangannya ke Aceh.
Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…
Komentar