Anlisaaaceh.com, Blangpidie | Sebanyak 10 orang pejabat Eselon II di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dibebastugaskan oleh Bupati Safaruddin lantaran tengah menjalani sidang etik atas dugaan tidak disiplin dalam bertugas.
Keputusan tersebut memunculkan berbagai persepsi di tengah masyarakat. Sebagian pihak mengaitkan pencopotan ini dengan dinamika politik Pilkada lalu, bahkan ada yang menyebutnya sebagai tindakan balas dendam. Namun, mantan Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, memberikan pandangan berbeda.
Menurut Muslizar, rotasi pejabat adalah hal wajar dalam pemerintahan. Ia menegaskan bahwa Bupati memiliki hak prerogatif untuk membentuk tim kerja yang sejalan dalam menjalankan visi dan misi pemerintahan lima tahun ke depan.
“Siapapun pemimpinnya, pasti akan memakai hak prerogatifnya. Wajar bila seorang bupati memilih orang-orang yang tepat dan yang mampu mendukung arah kebijakannya,” kata Muslizar, Sabtu (28/6/2025).
Muslizar menilai, pencopotan tersebut merupakan langkah tepat, mengingat sejak dilantik pada Februari lalu, Safaruddin telah memberikan ruang dan waktu kepada para pejabat untuk menunjukkan kinerja. Namun, hingga hampir lima bulan berjalan, kolaborasi yang diharapkan belum juga terwujud.
Bahkan, pejabat tersebut terlihat semakin kurang percaya diri berkolaborasi dengan pasangan pemimpin dengan tagline Arah Baru Abdya Maju itu.
“Seharusnya dari dulu saja pejabat itu mundur dari jabatannya agar lebih terhormat. Tapi justru Bupati Safaruddin memberi kesempatan, namun malah tidak dimanfaatkan secara serius,” tegas Muslizar
Lebih lanjut, Muslizar menyatakan bahwa setiap pemimpin yang terpilih setelah dilantik adalah pemimpin semua rakyat baik yang mendukung maupun tidak. Sebab, ASN atau pejabat Eselon adalah pembantu Bupati. Karena itu, sangat logis bila seorang kepala daerah mengangkat pejabat yang dinilai mampu bekerja sama dan sevisi.
“Dulu kan ada tagline, yang tidak sejalan harap hati-hati di jalan. Sekarang itu jadi kenyataan atas apa yang diinginkan, hati-hati di jalan,” ucapnya.
Muslizar yang juga mantan anggota DPRK Abdya dua periode itu berharap pemerintahan baru ini dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Bumoe Breuh Sigupai ini.
Ia juga mengapresiasi langkah awal Bupati Safaruddin yang mulai menunjukkan gebrakan, seperti menghadirkan lima unit traktor 4WD guna mendukung sektor pertanian.
“Perubahan itu tidak instan. Tapi perlahan, langkah-langkah kecil seperti ini Bupati Safaruddin telah menunjukkan arah kemajuan dengan menghadirkan lima unit Traktor 4WD. Dan ini patut kita apresiasi dan kita dukung bersama,” pungkas Muslizar.