Safaruddin Sebut Pokir Usulan, yang Eksekusi Dinas dan Rekanan

Wakil Ketua DPRA, Safaruddin saat bersilaturahmi dan coffe morning dengan insan pers yang berlangsung di Abdya, Selasa (17/10/2023). Foto: Analisaaceh.com/Ahlul Zikri

Analisaaceh.com, Blangpidie | Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin meminta insan pers di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk memberikan pencerahan atau pemahaman kepada masyarakat luas bahwa pokir itu adalah pokok pikiran yang diusulkan berdasarkan aspirasi masyarakat.

“Sedangkan ‘eksekusi’ dilakukan oleh pihak Dinas dan rekanan serta diawasi oleh konsultan. Bila ada kesalahan atau keterlambatan dalam pekerjaan, itu bukan tanggungjawab saya, seperti proyek jalan Guhang-Cot Mane itu,” ungkap Safaruddin saat bersilaturahmi dan coffe morning dengan insan pers yang berlangsung di Warkop R2, Abdya, Selasa (17/10/2023).

Menurutnya, proyek perluasan dan pembangunan aspal hotmix yang tengah dikerjakan di jalur Guhang-Cot Mane, Kabupaten Abdya tersebut merupakan hasil perjuangan dirinya yang diusulkan dengan mengunakan sumber APBA 2023 senilai Rp12 milyar.

Namun, kata Safaruddin, belakangan proses pekerjaan perluasan dan pengaspalan jalan provinsi itu alami keterlambatan pekerjaan sehingga dimamfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang diduga lawan politik menyebarkan isu hoax di masyarakat untuk menjatuhkan nama dirinya.

Adapun isu jahat yang dihembuskan di tengah-tengah masyarakat Abdya tersebut seolah-olah terjadinya keterlambatan pekerjaan proyek perluasan dan pengaspalan jalan alternatif itu tanggungjawab Safaruddin yang merupakan pemilik pokir.

Safaruddin yang merupakan putra asli Abdya itu mengaku sangat kecewa karena program baik yang telah diperjuangkan untuk kemajuan daerah dipelintir oleh kelompok tertentu untuk menjatuhkan nama dirinya di masyarakat

Safaruddin menyebutkan, jika ada pekerjaan proyek yang alami keterlambatan kerja atau mutu pekerjaannya rendah yang harus dikritik pihak Dinas terkait, rekanan pemenang tender dan konsultan pengawas, karena merekalah yang mengelola anggaran.

“Proyek itu memang perlu dikritik, lambat sekali pekerjaannya. Padahal bulan April kemarin sudah ada pemenang tender, tapi sampai sekarang belum tuntas pekerjaannya. Sedih juga saya,” terangnya.

Disamping memberikan pemahaman dan penjelaskan pokir, Safaruddin juga meminta wartawan di daerah agar ikut serta memantau proses pekerjaan proyek senilai Rp12 milyar sumber APBA 2023 itu karena dibeberapa titik jalur tersebut proses pengaaspalan ada yang sebelah mulus ada juga yang kasar.

“Kawan-kawan wartawan harus pantau dan kritik pekerjaan jalan itu supaya mutu pekerjaanya menjadi lebih baik. Tapi beritanya jangan dipelintir, harus kritis tetapi objektif juga. Karena tidak mudah juga memperjuang kemajuan daerah itu,” sebut Safaruddin.

Politisi partai Gerindra itu juga telah berupaya menyentuh berbagai sektor kebutuhan masyarakat Abdya selama empat tahun dirinya menjadi pimpinan DPR Aceh, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pembangunan gedung, jalan permukiman penduduk hingga pembangunan rumah dhuafa.

Kemudian, penyelenggaraan perhelatan kepemudaan dan olahraga juga telah dilakukan di Abdya termasuk, pelatihan kepada para pelaku UMKM, pelatihan desain gfrafis bagi anak-anak muda, dan menyalurkan bibit unggul gratis untuk mendorong ekonomi petani.

“Alhamdulillah, berkat doa rekan-rekan (wartawan) semua, hampir semua sektor ril kebutuhan pokok masyarakat di kabupaten Abdya ini sudah saya sentuh. Untuk tahun ini yang paling besar kita tuntaskan jalan Guhang-Cot Manee agar transportasi darat dari Tapaktuan-Banda Aceh atau sebaliknya menjadi lebih lancar dan cepat,” pungkas Safaruddin. (Ahlul)

Komentar
Artikulli paraprakHarimau Mangsa Ternak Warga Banda Alam Aceh Timur
Artikulli tjetërBaitul Mal Langsa Bantu Material Bangun Rumah Cak Mat