Analisaaceh.com | Lhoksukon – Sanggar tari binaan SMAN 1 Matangkuli tampil pada malam Festival Pelangi Budaya Nusantara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Sanggar SMA 1 Matangkuli mendapat kehormatan sebagai tim yang diundang secara khusus mewakili propinsi Aceh dalam perhelatan seni yang diikuti tiga negara yakni Malaysia, Singapura dan tuan rumah Indonesia.
Festival Pelangi Budaya Nusantara Karimun digelar pada 2 dan 3 Agustus 2019 diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karimun dan Sanggar Pelangi Budaya Studio(PBS) Karimun.
Dikutip dari laman tribunbatam.id edisi Sabtu, (3/8) para peserta berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Turut dimeriahkan juga oleh sanggar dari negara sahabat seperti Malaysia dan Singapura. Berbagai tari daerah masing-masing ditampilkan peserta. Sanggar SMAN 1 Matangkuli (Aceh Utara) dan Sanggar Bungong Keupula (Aceh Utara) menampilkan tarian Ratoeh Jaroe dan tari seudati.
Sanggar Muaro Raflesia (Bengkulu) menampilkan tari Pangkek Basoja dan Musik Perkusi Tepikek Mangkoyo Terikek, Sanggar Mawar Tanjung (Karimun) menampilkan tari Semarak Berzapin, Sanggar Wan Sendari (Batam) menampilkan Tari Merak, Sanggar Mutiara Minang (Padang) menampilkan Tari Limo Sapuyuang dan Sanggar Angsana Dance (Karimun) menampilkan Tari Joget Petang Hari dan Pelangi Budaya Studio.
Kepala SMAN 1 Matangkuli Aceh Utara, Ridwan kepada analisaaceh.com, Senin (5/8) kemarin mengatakan saat ini rombongan telah bertolak kembali pulang ke Matangkuli.
“Tim yang ikut ambil bagiano sebanyak 19 penari dan 4 guru pendamping. Tim berangkat pada 29 Juli lalu dan Insya Allah nanti malam (tadi malam-red) tiba di sekolah” kata Ridwan.
Menurut Ridwan, pihaknya juga tidak mengetahui pasti kenapa panitia memilih sanggar tari di sekolah yang ia pimpin sebagai salah satu penampil di agenda tahunan Kabupaten Karimun. Ridwan menilai, apapun alasan panitia mengundang pihaknya, ia harus menyahuti dengan mengirim tim pada event dimaksud.
“Kegiatan ini sangat bagus manfaatnya baik dari sisi pengalaman dan meningkatkan rasa percaya diri anak didik. Lebih dari itu kita ingin perkenalkan Matangkuli di level nasional selain terus menggaungkan tarian tradisional Aceh yang sudah mendunia” kata Ridwan.
Walaupun dalam event ini panitia tidak memilih para juara atau yang terbaik, ikut tampil pada helatan bergengsi di daerah penghasil migas, sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah yang berada di pelosok Kabupaten Aceh Utara ini.
Ridwan mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang mendukung sepenuhnya keberangkatan para penari ke Kepulauan Riau. Tak lupa, ia mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh yang turut membantu hingga SMAN 1 Matangkuli dapat mengikuti event dimaksud.
“Alhamdulillah menurut laporan pendamping, anak didik tampil memukau dan menghibur penonton. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Aceh Utara yang membantu fasilitas transportasi dan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Aceh atas bantuannya. Kepada anak didik, kami harap teruslah mengukir prestasi. Saya akan dukung sepenuhnya, meskipun dengan kondisi dan keterbatasan yang kami miliki” demikian Ridwan. (DH)