Analisaaceh.com, Aceh Timur | Dibukanya CPNS pada tahun 2019, menjadi kabar menggembirakan bagi masyarakat, tak terkecuali masyarakat Aceh Timur, namun di balik kegembiraan tersebut juga ada keresahan, mengingat lowongan yang ada hanya 89 lowongan saja, sementara yang menghendaki menjadi PNS ada ribuaan orang, oleh karena itu sangat wajar bila masyarakat meminta supaya penerimaan CPNS Tahun 2019 di Pemerintahan Aceh Timur memprioritaskan Putra Putri Daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (LEMKASPA) Cabang Aceh Timur, Sanusi Madli, dalam merespon aspirasi masyarakat yang diterima pihaknya.
“Kami menerima banyak masukan dan harapan dari masyarakat Aceh Timur, bahwa CPNS 2019 dapat memprioritaskan putra-putri daerah sebagaimana daerah lainnya di Aceh,” ujar sanusi, yang sedang berada di Banda Aceh, Jum’at (8/11/2019).
Sanusi melanjutkan, permintaan masyarakat tersebut dianggapnya memiliki banyak alasan, di antaranya selain banyaknya pengangguran di daerah, juga banyaknya PNS Aceh Timur yang tidak bertempat tinggal di Aceh Timur.
“Kesempatan ini dapat dijadikan batu loncatan bagi masyarakat luar, setelah lulus di Aceh Timur, kemudian meminta pindah kedaerah asalnya, hal tersebut tentu sangat merugikan masyarakat daerah, oleh karena itu sangat beralasan bila masyarakat meminta supaya diprioritaskan putra daerah,” ucapnya.
Umumnya, kata Sanusi, masyarakat luar yang lulus di Aceh Timur tidak dapat fokus dalam bekerja, karena harapan dan keinginan untuk segera pindah dan keluar dari Aceh Timur untuk kembali ke daerah asalnya selalu menghantui hari-hari mereka, maka jika demikian, sangat sulit berharap untuk lebih produktif dalam memajukan Aceh Timur, serta melahirkan program-program inovatif yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami minta kepala BKPSDM Aceh Timur untuk bisa menyurati BKN atas kebijakan tersebut, seperti Kabupaten Singkil, Sabang, Pidie, dan daerah-daerah lain di Aceh, yang menginginkan agar penerimaan CPNS tahun ini diprioritaskan putra daerah, putra daerah lebih tulus dan lebih berambisi dalam membangun daerahnya sendiri,” tutup mantan Ketua DPM Unsyiah itu.