Sebanyak 13 Maba ADI Dewan Dakwah Aceh Ikut Mastama

Analisaaceh.com, Jantho | Sebanyak 13 mahasiswa baru Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Dewan Dakwah Aceh tahun ajaran 2020/2021 mengikuti Masa Ta’aruf Mahasiswa (Mastama).

Ketua Panitia, Hasinullah mengatakan, kegiatan yang bertajuk “Membangun Tekad Menjadi Da’i Ilallah” itu berlangsung selama lima hari mulai 26 hingga 30 September 2020, di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Jum’at (28/8/2020).

Hanisullah mengungkapkan, sebagian besar dari mahasiswa baru tersebut berasal dari beberapa daerah perbatasan Aceh. Diantaranya 8 orang dari Kota Subulussalam, 1 orang dari Sidikalang, 1 orang dari Aceh Barat Daya, 1 orang dari Aceh Selatan, 1 orang dari Aceh Utara dan 1 orang dari Aceh Selatan.

“Mahasiswa baru itu merupakan hasil seleksi dan verifikasi yang dilakukan Tim Penerimaan Mahasiswa Baru ADI beberapa waktu yang lalu. Tim tersebut langsung turun ke daerah-daerah untuk melakukan tes tulis dan wawancara,” jelas Hanisullah.

Direktur ADI Aceh Assoc. Prof. Dr. Muhammad AR, MEd dalam sambutannya menjelaskan ADI Aceh ini merupakan salah satu lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh.

Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan para kader dakwah dalam melanjutkan misi dakwah di Aceh, khususnya di daerah perbatasan dan pedalaman Aceh.

Kemudian, ADI Aceh ini mempunyai misi membantu pemerintah dalam mengawal pelaksanaan syariah Islam dan mengantisipasi pendakalan akidah, khususnya di daerah perbatasan dan pedalaman Aceh.

“Jangan biarkan daerah perbatasan Aceh itu kurang syiar keislamannya. Daerah tersebut harus kita kawal bersama agar masyarakatnya faham akan syariat islam,” katanya.

Masa belajar di ADI itu selama 1 tahun dan ditargetkan akan mampu menghafal Al-Quran minimal 3 juz, menghafal hadits arba’in dan juga berbahasa arab serta mampu menguasai ilmu keislaman lainnya.

“Kemudian akan diseleksi kembali untuk melanjutkan kuliah program Strata Satu (S-1) di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohd Natsir di Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Pengabdian Masyarakat Islam (PMI). Dan usai dari STID tersebut mereka akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing untuk mengabdi dan membantu masyarakat,” jelas Muhammad.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Dr. Tgk Hasanuddin Yusuf Adan, MA., MCL menjelaskan selama masa ta’aruf itu, mahasiswa baru ADI akan diperkenalkan dengan kampus, akademik, perpustakaan, dosen serta peraturan-peraturan yang harus diikuti.

Ia berharap, mahasiswa ADI Aceh dapat menjaga akhlak dan adab. Selain itu mampu memanfaatkan dan menggunakan waktu untuk menambah pengetahuan sebagai bahan kelak mengabdi dengan masyarakat.

“Lembaga pendidikan ini sebagai tempat untuk mencetak dai. Dari itu perbanyaklah ibadah, menghafal al-quran dan hadits, juga banyaklah membaca buku-buku untuk menambah pengetahuan. Semoga kehadiran lembaga ini dapat membantu Pemerintah dalam mewujudkan Syariat Islam secara kaffah di Aceh,” pungkas Tgk Hasanuddin.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakKasus Covid-19 Aceh Bertambah 50 Orang, 8 Meninggal Dunia
Artikulli tjetër90 Persen Masyarakat yang Belanja di Pasar Lambaro Tidak Menggunakan Masker