Analisaaceh.com, Banda Aceh | Muhammad Yusuf (41), salah satu Anak Buah Kapal KM Frikenra dari Langsa yang tenggelam di perairan Selat Malaka, saat berlayar munuju Pelabuhan Kantang Port, Thailand ditemukan selamat di perairan Pulau Penang, Malaysia.
Muhammad Yusuf, warga Medan ini merupakan korban terakhir setelah setelah sebelumnya empat ABK lainnya ditemukan selamat di perairan Langkawi, Malaysia.
Kepala Basarnas Banda Aceh, Budiono mengatakan, dengan ditemukannya Muhammad Yusuf, makan seluruh ABK KM Frikenra ditemukan selamat.
Baca Juga:Â KM Frikenra Asal Langsa Tenggelam, Tiga ABK Ditemukan di Perairan Malaysia
“Tadi kita menerima informasi bahwa korban terakhir ditemukan selamat oleh kapal pukat Malaysia di perairan Pulau Penang pada 31 Mei 2022 pukul 23.00 WIB,” kata Budiono, Kamis (2/6/2022) malam.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KM Frikenra bersama lima ABK berangkat pada 27 Mei 2002 pukul 07.32 WIB dari perairan Langsa menuju Thailand. Kapal diperkirakan akan tiba pada 28 Mei 2022 pukul 13.00 WIB.
Kelima ABK tersebut yakni Suratman (52), Khoiruddin (31), Junaidi (37), Muhammad Yusuf (41) masing-masing warga Medan, Sumatera Utara (Sumut) serta Muhammad Ihsan (27) warga Langsa.
Baca Juga: Satu ABK KM Frikenra Ditemukan Selamat di Perairan Malaysia, Satu Korban Masih Dalam Pencarian
Namun hingga 29 Mei 2022, Kapten Kapal tidak melapor keberadaannya, pemilik mencoba mengubungi kapal namun tidak dapat tersambung.
“Pemilik kapal lalu memastikan ke pelabuhan Kantang Thailand, tetapi kapal itu juga belum tiba, hingga kemudian dilaporkan ke Pos SAR Langsa dan diteruskan ke Basarnas Banda Aceh,” kata Budiono.
Kemudian pada 30 Mei 2022, Tim SAR mendapati informasi dari nelayan Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, bahwa ditemukannya tiga orang warga Indonesia yang terapung di perairan Langkawi, Malaysia.
Ketiga korban yakni Khoiruddin, Junaidi, dan M. Ikhsan ini diselamatkan oleh nelayan Malaysia dan diserahkan kepada nelayan Pangkalan Brandan yang sedang melintas untuk dibawa kembali ke Indonesia.
“Sementara Suratman ditemukan pada 1 Juni 2022 diperairan Langkawi Malaysia,” pungkasnya.