Status Waspada, 89 Gempa Terekam di Burni Telong

Gunung Burni Telong yang berada di kabupaten Bener Meriah, provinsi Aceh, semakin dikenal sebagai destinasi wisata alam.// Foto : Dinas Pariwisata BM

Analisaaceh.com, Aceh Tengah | Aktivitas internal Gunung Api Bur Ni Telong kembali menjadi sorotan setelah Pos Pengamatan Gunungapi Bur Ni Telong melaporkan total 89 gempa yang terekam dalam satu hari pengamatan pada 4 Desember 2025.

Meski secara visual gunung tampak tenang tanpa asap kawah, data kegempaan menunjukkan adanya dinamika bawah permukaan yang cukup intens.

Laporan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

disusun oleh Suwardi Putra, A.Md.Kom., menggunakan data dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG, serta sistem pemantauan MAGMA Indonesia.

mencatat bahwa sepanjang periode 00.00–24.00 WIB, kondisi meteorologis didominasi cuaca berawan hingga mendung dengan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.

Suhu udara berada pada kisaran 18–24 derajat Celsius. Puncak gunung terlihat jelas pada beberapa kesempatan, meskipun sesekali tertutup kabut kategori 0–I hingga 0–III. Tidak teramati aktivitas permukaan seperti keluarnya asap kawah.

Namun, aktivitas kegempaan menceritakan kondisi berbeda. Instrumen seismik mencatat 53 gempa vulkanik dangkal, yang biasanya mengindikasikan adanya pergerakan fluida atau rekahan di dekat permukaan.

Amplitudo gempa ini berada pada kisaran 20–60 mm dengan durasi 4–14 detik. Selain itu, terekam pula 24 gempa vulkanik dalam, yang menjadi salah satu tanda proses migrasi magma dari kedalaman. Gempa ini memiliki amplitudo 10–55 mm, selisih waktu S-P 1–3 detik, dan durasi 10–22 detik.

Sebagai tambahan, pengamat juga mencatat 10 gempa tektonik lokal dan 2 gempa tektonik jauh. Gempa tektonik lokal memiliki amplitudo besar, 45–60 mm, dengan durasi mencapai 17–50 detik, sedangkan gempa tektonik jauh berlangsung lebih lama, antara 60–100 detik, meskipun tanpa pembacaan S-P yang jelas.

Keberadaan gempa tektonik menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan regional pun turut terekam oleh sistem monitoring.

Dengan mempertimbangkan keseluruhan parameter tersebut, PVMBG menetapkan bahwa status Gunung Api Bur Ni Telong masih berada pada Level II (Waspada). Status ini menandakan bahwa aktivitas vulkanik berada di atas kondisi normal dan perubahan aktivitas dapat terjadi apabila tekanan internal meningkat.

Sebagai langkah mitigasi, PVMBG mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan untuk tidak memasuki radius 1,5 kilometer dari kawah utama. Area fumarola serta solfatara harus dihindari, terutama saat cuaca mendung atau hujan, karena potensi bahaya gas beracun yang dapat muncul dengan cepat dan tanpa tanda visual.

Komentar
Artikulli paraprakAnggota DPR Aceh Abu Heri Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Singkil
Artikulli tjetërJembatan Bailey Penghubung Bireuen–Tamiang Ditargetkan Rampung Tiga Hari Lagi