Categories: Info CoronaNEWS

Syahrizal Abbas: Covid-19 Masuk Edisi ke II, Masyarakat Aceh Perlu Diberi Pemahaman

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Memang tak dapat dipungkiri lagi kini Covid-19 sudah merebak hampir menginjak umur setengah tahun di Indonesia. Aceh khususnya yang juga terkena dampak dari virus mematikan asal Wuhan itu.

Sejak awal mulanya virus ini menerjang, banyak dampak buruk melanda sektor kehidupan masyarakat, salah satunya sektor ekonomi. Upaya demi upaya telah dilakukan oleh pemerintah demi menggagalkan virus ini merebak semakin parah. Sampai saat ini pemerintah seakan kehabisan cara untuk mengembalikan kestabilan akan terpuruknya ekonomi selama pandemi ini, hingga muncullah istilah baru yang namanya New Normal.

Menyikapi hal ini, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Aceh, Syahrizal Abbas mengatakan, saat ini Covid-19 sudah masuk edisi ke II, khususnya masyarakat Aceh perlu diberi pemahaman lebih dalam agar tidak terlena dengan kondisi Aceh yang tergolong dalam zona hijau Covid-19.

“Pertama tiga bulan yang lalu melonjak, terus sudah mulai landai. Dari mana kita tahu bahwa sudah masuk edisi kedua, dari kebijakan pemerintah melalui gugus tugas Covid-19, yang dulu namanya pembatasan sosial berskala besar, tapi sekarang agak lebih longgar dengan tetap mengacu kepada protokol kesehatan,” kata Syahrizal, pada Jum’at (19/6/2020).

Ketua Umum Alumni Lemhannas itu juga menyebutkan, meskipun sudah berada di era ke II Covid-19 atau masa new normal,  masyarakat harus berfikir lebih matang. Bahwa era new normal bukan berarti harus beraktivitas bebas tanpa mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Orang mengesankan seolah-olah sudah bebas semua. Keluar makan minum tanpa mematuhi protokol kesehatan, seperti cuci tangan, masker, hand sanitizer dan lain sebagainya. Seolah-olah sudah biasa semua padahal belum,” sebutnya.

Ia juga menuturkan, perlu langkah-langkah pencegahan yang harus diambil oleh masyarakat dan juga pemerintah.

“Ini sudah ada sekolah yang mulai buka, ada dayah yang sudah mulai buka, ada aktivitas disatu sisi ekonomi juga sudah mulai,” tuturnya.

Syarizal menyarankan, perlu adanya edukasi dan literasi yang harus disampaikan kepada masyarakat. Sehingga protokol kesehatan tidak diabaikan oleh masyarakat ketika bekerja atau berada di luar rumah.

“Oleh karena itu, jangan sampai karena dianggap longgar, muncul lagi seperti kejadian yang di Lhokseumawe, itukan kecolongan juga sebetulnya,” tutupnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : Info Corona
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Polisi Tangkap 2 Pembobol Rumah Kosong di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Polresta Banda Aceh mengungkap kasus pembongkaran rumah kosong di Gampong Tanjung,…

6 jam ago

KPI Aceh Diminta Atur Pengawasan Konten Media Sosial

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh mendorong Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh untuk segera menyusun…

6 jam ago

Pelaku Pembakaran Dayah Babul Maghfirah Aceh Besar Ditangkap Polisi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dugaan pelaku pembakaran asrama putra Pondok Pesantren (Dayah) Babul Maghfirah, pimpinan…

7 jam ago

Baitul Mal Abdya Dorong Kemudahan Bayar Zakat Lewat Action Mobile

Analisaaceh.com, Blangpidie | Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendorong Bank Aceh Syariah agar…

7 jam ago

Gudang Pengisian Tabung Oksigen di Aceh Barat Meledak, Dua Orang Meninggal Dunia

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sebuah gudang tempat pengisian tabung oksigen di Gampong Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan,…

1 hari ago

Transaksi QRIS di Aceh Hampir Sentuh Rp2 Triliun Sepanjang 2025

Analisaaceh.com, Sabang | Nilai transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi…

2 hari ago