Niat dan Tata Cara Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1441 H
Hari Raya Idul fitri atau Lebaran di Indonesia adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi.
Pada tanggal 1 Syawal, mulai berakhirnya puasa pada bulan Ramadan, kemudian merayakan Idulfitri. Awal pagi hari selalu dilaksanakan salat Idulfitri (salat Id), disunnahkan melaksanakan salat Id di tanah lapang atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar).
Sebelum salat Id dilakukan, imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, sebab kalau selesai salat Id, baru membayar zakat nya hukum nya sedekah biasa bukan zakat.
Adapun hukum dari salat Idulfitri ini adalah sunnah mu’akkad. Di malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunatkan mengumandangkan takbir. Berikut tata cara sholat Idul Fitri 2020 :
1. Syarat dan Rukun Sholat Idul Fitri
Syarat dan rukun sholat Idul Fitri tidak berbeda dengan sholat lima waktu. Ada berbagai aktivitas, namun hukumnya sunah muakad atau dianjurkan.
2. Tempat Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri dikerjakan secara berjemaah. Tempatnya diutamakan di masjid jika daya tampungnya tidak muat. Namun umumnya di lapangan agar muat untuk jemaah lebih banyak.
3. Waktu Sholat Idul Fitri
Waktu sholat Idul fitri dimulai dari matahari terbit hingga salat zuhur. Disunatkan melambatkan sholat Idul Fitri agar terbuka kesempatan luas bagi umat Islam untuk mengeluarkan zakat fitrah.
Sholat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khotbah setelahnya, seperti sholat Jumat.
Pada khotbah pertama, khatib disunatkan memulainya dengan takbir hingga sembilan kali. Sedangkan pada khotbah kedua membukanya dengan takbir tujuh kali.
4. Niat Sholat Idul Fitri
Sebelum sholat Idul Fitri, kita harus membaca niat. Lafadz niat sholat Idul Fitri sebagai makmum adalah:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai makmum karena Allah Taala.
Sedangkan jika jadi imam, lafaz niat sholat Idul Fitri sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat sholat sunah Idul Fitri dua rekaat sebagai imam karena Allah Taala.
5. Takbir
Rangkaian sholat Idul Fitri adalah takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rekaat pertama.
Di antara setiap takbir, dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Mahabesar.
Kemudian membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan surat lainnya dan gerakan sholat lainnya. Saat rekaat kedua, takbir zawa-id sebanyak lima kali, antara takbir membaca bacaan:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Mahabesar.
Selain tata cara sholat Idul Fitri, ada hal yang dianjurkan untuk dilaksanakan baik sebelum maupun sesudah sholat, antara lain:
- Mandi sebelum berangkat sholat
Rasulullah biasa mandi sebelum berangkat sholat Idul Fitri.
Berikut niat mandi Hari Raya Idul Fitri dalam bahasa Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Dalam bahasa Latin: nawaitul ghusla liyaumi ‘iiedil fithri sunnatan lillaati ta’aala
Artinya: Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Fitri sunnah karena Allah Taala
b. Memakai Pakaian Terbaik
Rasulullah mengenakan pakaian terbaik ketika sholat Id. Beliau memiliki pakaian indah buatan Yaman dan memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik.
c. Memakai Wewangian
Untuk pria dianjurkan menggunakan wewangian. Sedangkan untuk wanita dianjurkan tidak menggunakan parfum yang baunya tajam.
d. Mengajak Seluruh Keluarga dan Anak-anak
Rasulullah memerintahkan seluruh wanita dan anak-anak untuk menghadiri sholat Id.
e. Bertakbir Saat Menuju Tempat Sholat
Dianjurkan untuk membaca takbir saat menuju tempat sholat.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
(Allohu akbar, Allohu akbar, laa ilaaha illalloh wallohu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd)
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya.
f. Berjalan Kaki
Dianjurkan berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang sholat Idul Fitri. Lewatilah jalan yang berbeda saat pergi dan pulang.
Tata Cara Sholat Idul Fitri
- Niat sholat idul fitri
- Takbiratul ihram
- Membaca Doa Iftitah
Kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiin, Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya: “Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri.” - Takbir (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali. Diantara setiap takbir, membaca kalimat tasbih yakni:
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar
Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar.”
Bacaan setelah setiap takbir ini tidak dibatasi dengan bacaan di atas saja ya. Kamu juga boleh membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah SWT. Dan juga kamu boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut. - Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah
- Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya
Jika kamu seorang makmum, maka kamu cukup menyimak surat lainnya yang dibacakan oleh imam. - Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Bangkit dari sujud dan bertakbir
- Takbir (takbir zawa-id ) lagi sebanyak lima kali, diantara takbir membaca kalimat tasbih seperti di atas kembali
- Membaca surat Al Fatihah
- Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya
Sama seperti sebelumnya, jika kamu seorang makmum, kamu cukup menyimak surat lainnya yang dibacakan oleh imam. - Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Duduk tasyahud dengan tuma’ninah
- Salam
- Mendengarkan khotbah
Meskipun hukum mendengarkan khotbah adalah sunnah, akan lebih baik jika kamu tetap duduk dan mendengarkannya.