Analisaaceh.com, Takengon | Perselisihan yang hampir menjurus kepada pertikaian antara Bupati Aceh Tengah, Shabella Abubakar dengan Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus, SKM mendapat sorotan berbagai pihak, bahkan menjadi konsumsi media nasional.Tindakan yang terjadi di pendopo Bupati Aceh Tengah tersebut justru disayangkan oleh salah satu partai pengusung.
Tanggapan tersebut disampaikan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Aceh, Yunia Shofiasti ketika dimintai pendapatnya oleh media ini, Kamis (14/5/2020).
“Seharusnya tidak perlu terjadi, sebagai partai pengusung pasangan ini pada pilkada 2017 lalu, kita sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi,” ucap Sofi.
Menurut politisi perempuan ini seharusnya sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, Shabela dan Firdaus harus memiliki empati terhadap masyarakat di tengah tekanan Covid-19 dan banjir bandang yang melanda Aceh Tengah sehari sebelumnya.
“Seharusnya pak Bupati dan pak Wabup fokus kepada refocusing anggaran, bagaimana penanganan Covid-19 dan kemarin baru saja terjadi banjir bandang di Takengon, seharusnya mereka bersatu dan berempati terhadap penderitaan masyarakat,” ujar Sofi.
Terkait dengan posisi Firdaus sebagai ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten Aceh Tengah, politisi berdarah Gayo ini menyebutkan tidak ada kaitannya peristiwa tersebut dengan kapasitasnya sebagai ketua partai.
“Terkait posisi pak Wabup sebagai ketua DPC, tentu ini tidak ada kaitannya, apalagi beliau baru sekitar 6 bulan menjabat sebagai ketua,” lanjut Sofi.
Sofi juga mengatakan, walaupun itu menjadi urusan personal, pihaknya akan memanggil kedua belah pihak untuk mendengar penjelasan.
Menurut Sofi, langkah pertama, DPD PDI Perjuangan Aceh akan memanggil kedua belah pihak, meminta klarifikasi, karena sebagai partai pengusung ikiut bertanggungjawab terhadap kemajuan Aceh Tengah.
“Kita berharap Bupati dan Wakil Bupati dapat berdamai, rekonsiliasi, demi kemajuan Aceh Tengah sebagaimana yang mereka cita-citakan dalam visi-misi semasa pilkada dan RPJM Aceh Tengah,” demikian Sofi.