Terkait Polemik Taman Harmoni, Tim Asistensi Bupati Bener Meriah Angkat Bicara

Tim Asistensi Bupati Bener Meriah, Waladan Yoga (foto/Ist)

Analisaaceh.com, Redelong | Terkait polemik pembangunan taman harmoni diarah barat Run Way Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah kini menjadi pembicaraan hangat di Media Sosial (Medsos), pro dan kontra pun bermunculan. Menanggapi hal itu, salah satu tim asistensi Bupati Waladan Yoga angkat bicara.

Ia memberi tanggapan bahwa, pro dan kontra dalam setiap kebijakan program pemerintah adalah hal yang lumrah terjadi dan hal itu perlu disikapi dengan bijak, sambil selalu membuka ruang diskusi dan dialog secara terbuka

Menurut dia, Bupati Bener Meriah cukup terbuka soal diskusi dan dialog terkait persoalan yang sedang dibahas dan menjadi isu publik di Negeri berhawa sejuk itu, setidaknya, ia terus membangun ruang komunikasi yang baik antar berbagai pihak.

“Agar tidak menangkap isu yang salah, sebaiknya dilakukan Tabayyun dulu untuk memastikan segala sesuatu tentang kebenarannya, lain ceritanya jika ruang diskusi dan dialog itu tertutup sama sekali,” kata Waladan Yoga, Sabtu (05/10/2019) di Bener Meriah, menepis pemberiataan  yang dimuat analisaaceh.com beberapa hari yang lalu.

Baca Juga: Persoalan Taman Harmoni, Bupati Bener Meriah Didesak Jujur ke Publik

Lebih lanjut kata dia, menyoal penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sah dipergunakan untuk apa saja, sepanjang dana dan programnya dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya, selama ini katanya, ia tidak pernah tahu dana CSR dihabiskan untuk apa. Baru kali ini dana CSR itu dapat digiring pemanfaatannya dengan terbuka dan diproyeksikan bermanfaat bagi orang banyak.

“Sebelumnya dana CSR bagaimana?. Jika Bupati mau, dana CSR ini dapat digunakan untuk kepentingan politiknya, karena peluang itu ada, seperti mengarahkan bantuan yang bersifat konsumtif dan bantuan yang bersifat dadakan, tapi itu kan tidak dilakukan,” papar Waladan.

“Jika kita mau melakukan studi banding kecil kecilan, contohnya Kota Banda Aceh, disana Bank/Perusahaan yang beroperasi menggiring CSRnya kepada hal hal yang berwujud/bermanfaat kepada banyak orang, misalnya membangun salah satu taman hutan kota Banda Aceh di Bangun oleh salah satu Bank melalui program CSRnya,” timpalnya lagi.

Terkait tudingan taman harmoni diswakelolakan kepada seorang tim asistensi Bupati Bener Meriah ia meminta untuk menyebutkan siapa nama orangnya, supaya tidak menjadi fitnah dan pandangan negatif publik terhadap anggota asistensi lainnya. Sangat kasian kata dia, bagi tim asistensi yang sudah kerja siang dan malam tapi selalu diframing negative.

“Kalau mau fair sebutkan saja siapa orangnya, saya pribadi menunggu sikap kesatria itu!,” pinta Waladan kepada Aktivis yang meminta Bupati Bener Meriah jujur ke publik tentang taman harmoni tersebut.

Soal dinas-dinas yang diinstruksikan bergotong royong di taman harmoni kata Waladan, itu hanya ajakan seorang Bupati supaya dinas-dinas dapat terlibat aktif dalam membangun taman harmoni sebagai bakal calon icon wisata baru di Bener Meriah. Hal itu menurutnya tidak ada yang salah, lantaran program itu berkelanjutan dalam jangka panjang. Dengan kata lain, terlibatnya pihak dinas maka kepedulian dan sikap gotong royong pada jajaran pemda dapat terus ditingkatkan;

Terkait arah pembangunan Run Way Bandara Rembele dimasa yang akan datang menurut Waladan ke arah timur. “Teman teman aktivis kan juga diajak untuk berdiskusi dan melihat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bener Meriah kedepan, hanya saja RT-RW yang sedang disusun ini menunggu pembahasan dan pengesahan, jika sudah disahkan nanti, maka kita harus berhenti berpolemik soal arah pembangunan Bandara Rembele ke arah barat (Taman Harmoni),” Paparnya.

Dia sangat mengapresiasi teman teman yang memiliki sifat kritis terhadap Pemerintah dan hal itu harus terus dilakukan dengan kritik yang konstruktif agar Pemerintah juga berjalan dengan mayoritas kehendak publik. Kritikan itu menurutnya adalah vitamin agar semua dapat berbenah.

“Setidaknya suasana kebatinan antara saya dan teman teman lainnya frekuensinya sama dan harus selalu disinergikan. InsyaAllah selama saya menjadi salah satu anggota tim asistensi tidak akan berjarak dengan teman teman aktivis dan selalu membuka ruang diskusi dan dialog, agar semua bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi eksklusifitas,” Tutup Waladan Yoga.

Komentar
Artikulli paraprakPutra BJ Habibie Komit Bantu KEK Syariah Surin Abdya
Artikulli tjetërBuku Kearifan Lokal Gayo ‘Tetah Tentu’ Siap Ajar di Aceh Tengah