Analisaaceh.com, Tapaktuan | Sejumlah pemuda dari Gerakan Pemuda Aceh Selatan (Gerpas) melakukan aksi di Kantor Bupati Aceh Selatan, Jumat (21/5/2021) sore.
Dalam aksi tersebut mareka menuntut Bupati Aceh Selatan merealisasikan janji-janji kampanye Azam seperti listrik dua ampere bersubsudi, call center ambulans dan santunan kematian.
Menurut mereka, banyak janji kampanye saat mencalonkan Bupati pada 2018 silam hingga kini belum sepenuhnya terealisasi dan dilaksanakan secara maksimal.
“Program azam belum dilaksanakan dengan maksimal, jangan sampai sebatas janji saat kampanye dalam pilkada bupati dulu,” kata Koordinator Lapangan Warija Aris Munandar di halaman Kantor Bupati Aceh Selatan.
Selain itu mareka meminta Bupati Aceh Selatan menyelesaikan persoalan banjir dan abrasi sungai Kluet yang setiap tahunnya menerjang wilayah Aceh Selatan Kluet, Trumon dan Bakongan.
“Baru-baru ini akibat abrasi sungai kluet 6 rumah warga Kedai Padang terpaksa di bongkar begitu juga banjir menejang Trumon dan Bakongan, sampai hari ini Bupati belum ke lokasi tersebut,” ujarnya.
Bupati Aceh Selatan juga diminta transfaransi dana refocusing COVID-19 dan menyelesaikan pembangunan yang mangkrak, kemudian meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
“Pembangunan-pembangunan yang mangkrak harus cepat diselesaikan, karena dengan adanya pembangunan yang mangkrak cepat terselesaikan baru menjadi bukti bahwa Aceh Selatan mampu. Tetapi kalau masih mangkrak berarti ada kegagalan pemerintah,” paparnya.
Menanggapi sejumlah tuntutan tersebut, Plt Sekda Aceh Selatan, Said Azhar, menyampaikan bahwa janji kampanye Azam telah terealissasi terutama satuanan kematian telah berjalan selama tiga tahun.
“Begitu juga call center ambulans juga telah berjalan. Sedangkan program lainya akan terus berjalan secara bertahap-tahap karena masih ada waktu 2,5 tahun lagi. Intinya apa yang telah diprogramkan akan selesai nantinya,” katanya.
Terkait banjir Trumon, Said Azhar, menjelaskan, tiga Kabupaten/Kota Singkil, Aceh Selatan dan Sebulussalam ditangani Bappenas bahkan telah menyurati Presiden.
“Karena ini Pandemi COVID-19 kita belum mengetahui kelanjutan. Kemudian untuk dampak banjir dan abrasi pemerintah Aceh Selatan memberikan bantuan masa panik,” tandasnya.