Analisaaceh.com, Banda Aceh | Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mendapatkan bantuan peralatan medis pemeriksaan Covid-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan jumlah sebanyak Rp1,58 Miliar, Senin (10/8/2020).
Bantuan itu berupa alat PCR sebanyak 5.000 unit dengan total Rp 900 juta, RNA sebanyak 6.000 unit dengan nilai Rp 480 juta, dan alat VTM sebanyak 5.000 unit dengan harga Rp200 juta. Semua alat tersebut ditujukan untuk Laboratorium Infeksi Usyiah.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan, bantuan tersebut merupakan permohonan khusus Unsyiah kepada BNPB pada tanggal (7/8) lalu. Permintaan itu dikarenakan persediaan yang ada di laboratorium Unsyiah sudah menipis.
“Masyaallah kita tidak menyangka permohonan kemarin direspon sangat cepat oleh BNPB, dan alhamdulillah barangnya langsung dikirim dan telah tiba di Unsyiah,” katanya.
Dikatakannya, seusai libur lebaran Idul Adha, pemeriksaan swab di laboratorium Unsyiah mengalami peningkatan. Hal itu mengakibatkan reagen dan bahan habis pakai pemeriksaan swab yang dibutuhkan semakin menipis.
“Bantuan BNPB ini akan digunakan untuk membantu masyarakat melalui kerja sama dengan Pemkab dan Pemkot sehingga dapat meringankan biaya,” jelas Samsul.
Sementara itu, Manager Operasional Laboratorium Infeksi Unsyiah, dr. Ichsan, M.Sc menyatakan, bantuan dari BNPB ini akan sangat membantu lab Unsyiah untuk empat bulan ke depan.
“Jumlah bantuan ini akan mampu meng-cover pemeriksaan di lab Unsyiah untuk empat bulan ke depan dengan kisaran 8.000 pemeriksaan,” sebutnya.
Meskipun pemeriksaan swab terjamin untuk beberapa bulan ke depan, Ia berharap agar masyarakat tetap dapat menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah dalam kehidupan sehari-hari.
“Selalu menjaga diri, keluarga dan masyarakat disekitar kita. Jangan lupa selalu memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, serta menjaga jarak dalam aktivitas harian untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Aceh,” tutup Ichsan.