Varietas Unggulan Bertambah, Aceh Tengah Siap Jadi Lumbung Bawang Putih

Keterangan Photo, Dinas Pertanian Aceh Tengah bersama Petani dan Aparatur Kampung tengah memanen Bawang Putih (Photo/Dinas Pertanian)

ANALISAACEH.COM, TAKENGON | Kabupaten Aceh Tengah kini sedang bersiap menjadi lumbung Bawang Putih nasional. Komoditas tersebut nantinya akan bersanding dengan komoditas lainnya seperti Kopi, Jeruk Keprok Gayo dan Bawang Merah yang sudah terlebih dahulu diakui nasional.

Sebelumnya, Varietas Bawang Merah lokal Gayo berhasil lolos pendaftaran varietas secara nasional. Tanaman hortikultura itu banyak dibudidayakan petani Aceh Tengah di seputaran Danau Lut Tawar, dan kini para petani kembali bersiap untuk menanam Bawang putih Varietas Lumbu Hijau dengan hasil panen mencapai 12 ton basah per hektar.

“Di Provinsi Aceh, Aceh Tengah siap menjadi lumbung Bawang Putih, dengan hasil yang maksimal yaitu diatas 10 ton per hektar,” kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah Juanda kepada Analisaaceh.com, Jum’at (13/12/2019) di Pegasing Takengon.

Untuk tahun 2018 hingga tahun 2019, Aceh Tengah mendapat kepercayaan dari investor PT.Gudang Horti dengan luas tanam yang diupayakan pada saat itu 200 Hektar tersebar dibeberapa lokasi di Kecamatan Bintang, Lut Tawar, Kebayakan, Pegasing, Bies, Atu Lintang, Jagong Jeged, Bebesen dan Kecamatan Ketol.

“Untuk tahun 2019 Aceh Tengah mendapat perhatian dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan luas tanam 70 hektar. Untuk Aceh hanya di Kabupaten Aceh Tengah,” jelas Juanda.

Aceh Tengah dinyatakan sebagai lokasi potensial untuk mengembangkan Bawang Putih di atas ketinggian 800 Mdpl. Beberapa lokasi telah ditentukan untuk pengembangan kawasan hortikultura tersebut.

“Awal Januai tahun 2020 panen perdana dari Anggaran APBN di Kecamatan Jagong Jeged, kami menilai, tanaman Bawang Putih sangat potensial di sana, hasil panen diprediksi lebih dari 10 ton per hektar, jangankan 10 ton, jika panen 6 ton per hektar saja, ini dinyatakan telah berhasil,” timpalnya.

Sedangkan untuk tahun 2020 mendatang, Aceh Tengah kembali dikucurkan anggaran melalui APBN dengan luas tanam 100 hektar di beberapa lokasi yang telah disebutkan sebelumnya. Petani difasilitasi mulai dari Bibit, Mulsa dan pupuk.

“Setiap tahun mengalami peningkatan, jika setiap tahunya hasil tanam terus meningkat, maka kepercayaan pusat terhadap pertanian Bawang Putih di Aceh Tengah dengan luas tanam akan terus bertambah,” jelas Juanda.

Kini, Bawang Putih di Negeri penghasil Ikan Depik itu mulai menggeliat, setelah sebelumnya hortikultura itu mengalami cobaan gagal panen akibat benih palsu. Melalui anggaran APBN keseriusan petani semakin meningkat.

‘Kini Aceh Tengah optimis mampu menjadi sentra produksi Bawang Putih secara Nasional dengan hasil di atas 10 ton per hektar,” tutup Kepala Dinas Pertanian itu.

Komentar
Artikulli paraprakAlami Ganguan Jiwa, Seorang Pria di Lhoknga Lompat ke Dalam Sumur
Artikulli tjetërBank Aceh Serahkan CSR Rp.499 Juta untuk Dayah dan Masjid di Aceh Utara