Categories: NEWSSUMUT

Warga Tak Terima Kepling Mengundurkan Diri, Lurah Diancam Bunuh

Analisaaceh.com, Medan | Sejumlah warga Lingkungan IX Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Sumatera Utara mendatangi kantor Lurah setempat yang berujung anarkis, Selasa (2/6/2020).

Puluhan warga itu menghadang dan menutup akses jalan protokol serta halaman gedung kantor Lurah hingga aktifitas warga yang mengurus surat menyurat terganggu.

Informasi dihimpun, aksi puluhan massa tersebut karena diduga tak terima terkait pengunduran diri Kepala Lingkungan IX yang telah melayangkan surat pengunduran dirinya kepada Lurah dan diteruskan ke Camat untuk diproses.

“Gak terima kalau Kepling kami mengundurkan diri,” teriak warga.

Kepala Kelurahan Sei Mati, Ari Ismail.S,sos.MM saat dikonfirmasi Analisaaceh.com, Kamis (4/6/2020) menjelaskan, Hendrik Charles Dolok Saribu dengan sadar telah melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai Kepala Lingkungan setempat.

“Yang bersangkutan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepling IX dan sekelompok warga lain masih mengharapkan beliau menjadi Kepling, padahal sebelumnya beliau telah membuat surat pengunduran dirinya dengan sadar,” jelasnya.

Selain aksi anarkis massa, Lurah juga mendapat nada ancaman, membakar, makian dan bahkan akan dibunuh dari sejumlah massa yang gak terima atas pengunduran diri oknum Kepling tersebut.

“Saya mendapat ancaman yang tak menyenangkan dan terkesan diskriminasi dan di intimidasi oleh oknum tak bertanggungjawab, maka itu jika terjadi apa-apa yang menimpa diri dan keluarga serta institusi, akan saya laporkan ke pihak Kepolisian,” ujarnya.

Lebih lanjut, peristiwa tersebut berlangsung saat dirinya hendak menuju ke kegiatan Pemko Medan guna pemeriksaan Rapid Test seluruh Lurah dan Camat se Kota Medan di Gedung Gugus Tugas Kenangan Covid-19.

“Kemudian saya menerima perwakilan warga untuk menjelaskan kepada warga agar Kepling IX untuk kembali menjabat dengan ditariknya surat pengunduran diri Kepling tersebut dan berharap aksi itu tak terulang lagi,” ungkapannya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Lingkungan IX Hendrik Dolok Saribu saat dikonfirmasi tak bersedia memberi keterangan.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Dua Nelayan Abdya Selamat Setelah 6 Hari Terombang-ambing di Laut Aceh Singkil

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dua nelayan warga asal Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat…

2 hari ago

PBA dan MPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Berhasil Kantongi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meraih capaian baru dalam…

2 hari ago

Mualem Tetapkan Pedoman Reparasi Korban Konflik Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi menetapkan Pedoman Pelaksanaan Reparasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM…

2 hari ago

Aceh Fokus Tertibkan Tambang Ilegal di Tiga Kabupaten

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menetapkan tiga kabupaten, yakni Aceh Barat, Nagan Raya, dan…

3 hari ago

Perempuan Paralegal Aceh Desak Redefinisi Tambang Rakyat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sejumlah perempuan paralegal dari berbagai wilayah di Aceh yang tergabung dalam…

4 hari ago

Perjalanan Prof Juwaini, Anak Nelayan Jadi Guru Besar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam prosesi penyerahan Keputusan Menteri Agama (KMA) bagi Guru Besar rumpun…

4 hari ago