Yang Muda Yang Berbahaya

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemuda merupakan salah satu sumber daya dalam membangun agama, juga menjadi tumpuan dalam membangun negara, yakni pemuda-pemuda yang dengan ilmu pengetahuannya dapat berguna bagi orang banyak dan mempunyai rasa simpati, empati dan sifat jujur.

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. Rer. Nat. Ilham Maulana S.si dalam  kajian Gerakan Pemuda Shubuh (GPS) di Mesjid Al Badar Kampung Pineung Kota Banda Aceh, Sabtu (5/10//2019).

“Analisis mengatakan, tahun 2035 merupakan tahun demografi terhadap majunya ekonomi Indonesia, dan pemuda harus siap untuk itu. Kawan-kawan kita hari ini, menentukan siapa kita di masa depan. Maka keberadaan kawanpun menentukan status sosial seseorang, baik itu sifat kejujuran serta akhlak lainnya,” ujarnya yang mengapresiasi kebradaan GPS itu.

Menurutnya, kebanyakan manusia Indonesia saat ini belajar sebagai ilmuwan namun sedikit yang mepunyai rasa, simpati dan empati.

“Manusia di Indonesia saat ini pintar, namun hanya saja kurang berperilaku baik. Kita mendidik untuk jujur, akan tapi memulainya dengan ketidakjujuran, seperti dari mulai tes sekolah, pengisian rapor yang dipaksakan dengan data kebohongan,” ungkap Doktor lulusan Jerman itu.

Ia melanjutkan, salah satu pers singapura mengatakan, Indonesia tidak kaya disebabkan karena tidak punya SDM, akan tetapi hanya mempunyai manusianya saja.

“Padahal seruan azan adalah salah satu panggilan menuju kemenangan dan hanya orang-orang yang mempunyai sumber daya saja yang merasa terpanggil untuk menang. Bahkan ilmuwan Amerika mengatakan bahwa faktor suksesnya seseorang bukan karena pintarnya, melainkan jujurlah yang menjadi acuannya,” terangnya.

Para pemuda harus selalu mengerjakan kebaikan dan tidak melupakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah SWT, serta bergaul dengan lingkungan sosial yang baik dan meninggalkan segala kemaksiatan.

“Janji setan kepada Allah adalah membawa manusia kepada kesesatan, termasuklah kebohongan, dan segala kejahilan di dalamnya, sehingga merasa nyamanlah siapapun yang mengerjakan maksiat tersebut. Setelah manusia mengerjakan maksiat, maka setanpun melepaskan dirinya, dan ketahuilah bahwa tempat terbanyak diduduki setan adalah pasar, dan tersedikit adalah mesjid,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu ia mengajak para pemuda untuk membiasakan dengan perbuatan-perbuatan yang benar, baik dari hal-hal yang kecil maupun hal-hal yang besar.

“Orang-orang muda belum sampai kepada kehidupan yang sebenarnya, maka bekalilah secukup mungkin untuk menjauhkan diri dari segala penyesalan di usia dewasa. Biasakan yang benar dan jangan membenarkan yang biasa. Mulailah dari hal-hal kecil seperti bangun subuh, bahkan Ilmuwan Cina menyebutkan bahwa betapa sangat pentingnya bangun pagi, dan ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadist mengenai shalat fajar dan shalat subuh,” tutupnya.

Editor : Nafrizal

Komentar
Artikulli paraprakCedera 2 Jari Putus, 1 ABK Kapal Kargo MV Sinoway VI Dievakuasi
Artikulli tjetërKodim 0107/Aceh Selatan Gelar Upacara Peringatan HUT ke- 74 TNI, 5 Prajurit Terima Penghargaan