Analisaaceh.com, Takengon | Organisasi Puan Persada Aceh Tengah menggelar kegiatan cerdas cermat tentang keseharian masyarakat Gayo dibidang perkebunan, persawahan dan menangkap ikan di Danau Lut Tawar maupun disungai.
Kegiatan itu digelar di ruangan Off-room Setdakab Aceh Tengah, yang diikuti sebanyak 17 sekolah, terdiri dari tingkat SMP dan MTsN. Sedangkan yang berhasil meraih juara satu (1) yaitu SMP Negeri 39 Takengon, tepatnya di Kampung Pantan Nangka Kecamatan Linge.
“Kita terus berupaya, dengan diselenggarakan kegiatan seperti ini mampu mengulang kembali kosa kata yang dimiliki siswa, begitupun untuk membudayakan kembali bahasa Gayo tentang tiga hal yang menjadi fokus dalam kegiatan ini (Persawahan, Pertanian dan perikanan),” kata Ketua Panitia Hamidah, Sabtu (23/11/2019) usai kegiatan berlangsung.
Hasil akhir yang ingin dicapai menurut dia, siswa dapat mempertahankan wawasan dan pemahaman berbahasa Gayo yang kini terancam punah digerus oleh perkembangan zaman.
“Kita semua, khusus untuk masyarakat Gayo harus kembali ke bahasa Ibu yaitu bahasa Gayo, siswa saat ini harus terus ‘dicekoki’ dengan bahasa-bahasa Gayo supaya mereka dapat mewariskan kembali kepada generasi berikutnya,” harap Hamidah.
Ia berharap kegiatan dengan tema “Enti Silep Enti Lale-red Gayo” (Jangan lengah dan jangan lalai) itu dijadikan sebagai kegiatan tahunan dengan anggaran yang memadai, sehingga kegiatan tersebut digelar se-semarak mungkin.
“Kita berharap, melalui pak Sekda Aceh Tengah dapat menyampaikan kepada dinas terkait untuk menjadi agenda tahunan,” harap Hamidah.
Sementara itu Sekretaris Daerah Aceh Tengah Karimansyah Idris mengapresiasi kegiatan tersebut, selain bernilai mendidik sekaligus mengingatkan kembali dan menambah wawasan kembali bagi para pelajar yang ikut dalam kegiatan itu.
“Ini penting untuk dilanjutkan, tidak hanya Puan Persada saja yang menggelar kegiatan melestarikan bahasa Gayo ini, kedepan mudah-mudahan akan mucul Puan Persada lainya yang menggelar kegiatan serupa untuk mempertahankan bahasa Gayo yang kini terancam punah,” jelas Sekda.
Ia mengaku sedikit sulit saat berpidato dengan berbahasa Gayo. “Sulit memang berpidato berbahasa Gayo, saya akui masih (Terol-red Gayo) “masih bercampur dengan bahasa melayu, ini menjadi tugas kita bersama untuk mewarisi kepada generasi muda, supaya tidak hilang,” tutup Karimansyah.
Untuk diketahui, sebagai juara 1 dalam cerdas cermat itu yaitu, SMP N 39 Linge, Juara II MTsN 5 (Lima) Aceh Tengah, Juara III SMP N 11 (Sebelas) Bebesen, Juara harapan I MTsN 4 (Empat) Silihnara dan Juara Harapan II MTsN III (Tiga) Pegasing.