ANALISAACEH.COM, SABANG | Dalam rangka menghadapi Rapat Kerja Nasional (Rakernas I) yang akan diselenggarakan pertengahan Januari 2020 mendatang, DPD PDI Perjuangan Aceh terus melakukan konsolidasi internal yang dimulai dari tanggal 9 sampai 18 Desember 2019.
Kali ini, DPD melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Sabang. Kegiatan tersebut berlangsung di salah satu rumah makan di sabang, senin (16/12/2019).
Rombongan dipimpin langsung oleh Sekretaris DPD, Yunia Shofiasti, didampingi Bendahara, Hamdani, Lira Amalia, SH, Wakil Ketua Bidang Olahraga, Novya Fera, Wakil Ketua Bidang Pariwisata, dan beberapa orang staf DPD lainnya.
Dalam kunker tersebut, DPC PDI Perjuangan Kota Sabang menyampaikan beberapa hal terkait dengan kondisi internal partai. Bahwa PDI Perjuangan Kota Sabang sedang melakukan penguatan struktur.
“Baik DPC, PAC, ranting dan Badan serta sayap partai,” ungkap Joy, selaku Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Sabang.
Joy juga melaporkan, sebagai Kota Wisata, Sabang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai salah satu basis banteng.
“Sabang merupakan Kota Wisata, penduduknya agak heterogen, jadi berpeluang untuk kita jadikan basis,” lanjut Joy.
Dalam sambutannya, sekretaris DPD PDI Perjuangan Aceh mengharapkan DPC Kota Sabang untuk terus membentuk struktur partai hingga anak ranting.
“Kota Sabang ini kan tidak luas, Kecamatan dan Desanya tidak banyak, jadi saya minta DPC untuk turun ke bawah, membentuk struktur hingga anak ranting,” kata Sofi.
Politisi perempuan ini juga meminta kader partai di Kota Sabang harus hadir di tengah masyarakat.
“Kader partai harus hadir di tengah masyarakat, kalau kata ibu Ketua Umum, menangis dan tertawa bersama rakyat,” lanjut politisi asal Gayo tersebut.
Setelah melakukan konsolidasi internal, DPD bersama DPC melakukan silaturrahmi dengan Walikota Sabang, Zulkifli H. Adam. Dalam pertemuan tersebut, Walikota mengeluhkan berkurangnya wisatawan yang berkunjung ke Sabang, salah satu alasannya adalah karena belum adanya bandar udara.
“Akhir-akhir ini, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sabang agak berkurang, salah satu penyebabnya adalah ketiadaan penerbangan ke Sabang,” ungkap Zulkifli.
Menurut Zulkifli, Bandara Maimun Saleh yang dulu melayani penerbangan Medan-Sabang
sudah ditutup, dan diwacanakan akan dibuka bandara baru.
Menanggapi Walikota, Sofi mendukung penuh kehadiran bandara di Kota Sabang.
“Sebagai Kota Wisata, saya kira sudah sangat layak Sabang memiliki bandara, agar mampu memancing wisatawan baik lokal maupun internasional untuk berkunjung ke Sabang,” ungkap Sofi.
Lebih lanjut, lulusan Magister Arsitektur ini juga menyampaikan, partainya siap memperjuangkan kepentingan Sabang di Pemerintah Pusat. Selain Bandara, Sofi juga menegaskan masih banyak potensi wisata alam Kota Sabang yang belum dikelola dengan baik, sehingga, jika bisa ditingkatkan semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Selain itu, pengembangan kreatifitas masyarakat juga harus menjadi perhatian utama Pemerintah Kota Sabang.
“Selain infrastruktur, pengembangan sumberdaya manusia harus menjadi perhatian pemerintah Kota Sabang, agar masyarakat Sabang sadar wisata dan dapat memproduksi sesuatu yang khas Sabang dan bisa menarik wisatawan,” pungkas ibu tiga anak ini.