ANALISAACEH.COM, PIDIE JAYA | Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pidie Jaya sejak sabtu (01/02/2020) malan menyebabkan beberapa beberapa Gampong di Kecamatan Meureudu dan Ulim digenangi banjir. Selain itu juga menyebabkan jembatan putus.
Pantauan Analisaaceh.com air menggenangi Gampong Rhieng Mancang, Rhieng Krueng dan Gampong Bidok di Kecamatan Ulim, sementara di Kecamatan Meureudu meliputi Gampong Teupin Peuraho dan Meunasah Lhok.
Warga yang yang terdampak banjir saat ini masih bertahan di rumahnya masing – masing, dan juga terdapat beberapa warga yang menyelamatkan diri dan barang berharga ke rumah kerabat terdekat yang lebih aman dari banjir
Selain itu, Tim Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang merah Indonesia (PMI) Pidie Jaya sudah menyiagakan tim di lapangan serta menyiapkan tim rescue apabila dibutuhkan evakuasi warga yang terdampak banjir.
Keuchik Gampong Teupin Perahoe Umar mengatakan, banjir tersebut diakibatkan oleh banyaknya kayu dan sampah di sepanjang saluran dan sungai, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan cepat ke sungai, mengakibatkan air tergenang sepanjang saluran dan mengenangi rumah penduduk serta robohnya jembatan penghubung antara Gampong Teupien Peuraho dan Gampong Rheing Krueng.
“Di gampong kami ada 15 rumah tergenang dan sejumlah lahan sawah warga, kami fokus menangani warga yang terdampak supaya dapat dievakuasi dan semoga air cepat surut,” ujar umar.
Sementara itu Wakil Bupati Pidie Jaya H, Said Mulyadi kepada analisaaceh.com menyampaikan, kondisi tersebut sudah menjadi perhatian pemerintah, pihaknya akan terus melakukan pendataan ulang dan evaluasi terkait kondisi banjir di Pidie Jaya yang sangat sering terjadi.
“Sudah sangat sering terjadi seperti ini, yang menjadi perhatian saya lahan sawah petani seminggu lagi panen dan kondisi banjir harus kita cari solusinya,” pungkas Waled panggilan akrab wakil Bupati Pidie Jaya.
Editor : Nafrizal
