Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pandemi Covid-19 tidak selalu membawa dampak yang buruk dalam segala sektor. Siswa SMK Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Banda Aceh salah satunya, selama dilanda corona mereka berhasil memanfaatkan bahan alami untuk memproduksi hand sanitizer.
“Kita mulai pembuatannya pas pandemi Covid-19 melanda. Kita akan mencoba produksi hand sanitizer merek Klona ini sampai seterusnya, dengan kejadian Covid-19 ini kita bisa mendapatkan ilmu baru,” kata Asisten Laboratorium SMK SMTI Banda Aceh, Urliani. Kamis (18/6/2020).
Urliani menyebutkan, dalam sehari siswa SMK tersebut mampu memproduksi 1.000 hingga 2.000 botol hand sanitizer merek Klona per hari.
Kata dia, untuk sementara Siswa SMK SMTI Banda Aceh ini hanya memproduksi hand sanitizer alami, dengan rencana selanjutnya juga akan memproduksi jenis rinso dan sabun dari bahan alami.
“Bahan dasarnya yang kita gunakan adalah alami, pertama sekali seperti ekstrak minyak cengkeh, ekstraksi sirih, daun minyak kayu putih dan lidah buaya. Kemudian kita menggunakan etanol dari ekstrak tebu,” sebut Urliani.
Urliani menjelaskan, proses pembuatan hand sanitizer merek Klona. Pertama, panaskan cengkeh terlebih dahulu hingga cair dan menjadi minyak, begitu pun dengan bahan lainnya. Kemudian campurkan semua bahan yang telah diekstraksi tersebut hingga ketahap terjadinya konsentrat.
“Setelah konsentrat terjadi selanjutnya kita campurkan dengan gliserin, kemudian kita campurkan lagi dengan etanol dari ekstrak tebu, setelah itu baru kita botolkan,” jelasnya.
Ia menuturkan, produk hand sanitizer yang diproduksi oleh Siswa SMK ini sudah diuji kelayakannya di Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Banda Aceh yang sudah dipastikan teragreditasi.
“Tetapi kita juga punya laboratorium di SMK SMTI Banda Aceh dan mampu juga menguji, selain di baristan kita juga menguji di laboratorium kita,” tutur Urliani.
Kepala sekolah SMK SMTI, Hariyanto mengatakan, produk hand sanitizer hasil produksi siswa SMK SMTI Banda Aceh ini akan di sebarkan ke lingkungan sekolah seperti guru, siswa dan juga satpam. Selain itu, juga disebarkan kepada masyarakat umum yang membutuhkan.
“Sedangkan untuk masyarakat luas barangkali kita harus mengganti produk ini dengan bahan baku, dan juga untuk masyarakat luas karena ini bersifat bisnis maka kami akan jual belikan,” katanya.
Haryanto berharap, hasil produksi anak-anak didiknya di SMK ini bisa membantu masyarakat secara luas terutama di Banda Aceh dan juga seluruh Aceh, bahkan juga Indonesia.
“Terutama bagi Puskesmas, rumah sakit dan tenaga medis yang ingin mendapatkannya silakan hubungi kami, nanti akan kami bagikan secara cuma-cuma,” pungkasnya.