Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie sepakat menjalin kerja sama dengan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Kadisdik Pidie Drs. Ridwandi dengan Ketua ARC USK Dr. Syaifullah Muhammad serta turut disaksikan Bupati Pidie Roni Ahmad, SE dan Wakil Rektor I USK Prof. Dr. Marwan di Gedung ARC USK, Banda Aceh pada Selasa (20/4/2021).
Syaifullah mengatakan, kerja sama tersebut dalam bidang peningkatan sumber daya manusia di bidang penelitian, karya tulis, pelatihan guru, pengabdian kepada masyarakat, magang, dan praktik kerja lapangan.
“Untuk itulah kerja sama ini melibatkan sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Pidie,” ujarnya.
Syaifullah mengungkapkan, dalam empat tahun terakhir ini ARC dan beberapa stake holders lainnya telah memberikan kontribusi penting untuk mendorong industri nilam Aceh. Salah satu buktinya adalah stabilnya harga nilam di tingkat petani.
Oleh sebab itu Syaifullah optimis komoditi nilam ini bisa kembali berjaya seperti di masa lalu. Jika semua pihak bisa terlibat untuk memajukan komoditi unggulan ini.
“Karena itulah kami ingin kerja sama dengan sekolah, karena sekolah tempat lahirnya generasi masa depan. Mereka harus tahu produk unggulan Aceh ini sejak dini. Jangan sampai nilam ini hilang atau hanya digunakan oleh orang lain saja,” ucapnya.
Sementara itu Kadisdik Pidie, Ridwandi mengungkapkan bahwa sejumlah kepala sekolah yang hadir adalah sekolah yang telah berkomitmen untuk turut serta mengembangkan nilam Aceh.
Maka Ridwandi berharap, kerja sama tersebur tidak hanya berhenti disitu saja, tapi harus segera ditindaklanjuti.
“Tentu kita ingin ada tindakan nyata dari MoU ini. Jika perlu, kami siap membawa siswa ke USK untuk mengenal lebih jauh nilam atau pihak ARC datang sendiri ke sekolah,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Pidie atau kerap disapa Abusyik turut menyampaikan apresiasi atas inisiatif sejumlah akademisi USK untuk mendirikan ARC ini. Kehadiran pusat riset nilam ini tentu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurutnya, hal itu sudah semestinya dilakukan sebuah perguruan tinggi yaitu mampu mengurai simpul kemiskinan di masyarakat. Dengan ARC, masyarakat diajak kembali untuk memanfaatkan sumber daya alam Aceh yaitu nilam untuk hidup sejahtera.
“Sebagai orang Aceh kita patut bangga. Karena ini menandakan perguruan tinggi bukan hanya menghasilkan orang-orang yang mencari kerja, tapi mampu menciptakan lapangan kerja,” kata Abusyik.
Sementara itu Prof. Marwan mengungkapkan, kerja sama tersebut adalah upaya USK untuk membantu masyarakat dengan pendekatan ilmu pengetahuan. Selama empat tahun ini kerja-kerja ARC untuk mengembangkan nilam bergerak secara dinamis.
Dirinya berharap melalui MoU itu bisa terjalin semangat kebersamaan sehingga kesejahteraan masyarakat melalui nilam Aceh bisa lebih cepat terwujud.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor IV USK, Sekretaris LPPM USK, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh dan Sejumlah Kelapa Sekolah di Kabupaten Pidie.
