Analisaaceh.com, Banda Aceh | Selama lima tahun kepemimpinan Nova Iriansyah di tampuk Pemerintah Aceh terekam dan tercatat dalam antologi buku “Darah pun Kami Sumbangkan”. Ragam kebijakan dan kinerja Nova dicatat mulai sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur, Plt Gubernur, hingga Gubernur Aceh periode 2017-2022.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, secara resmi meluncurkan buku tersebut dalam momentum perpisahan masa jabatannya bersama jajaran Pemerintah Aceh di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur, Minggu, (3/7/2022) malam.
Antologi buku tersebut merupakan karya sejumlah penulis, jurnalis, dan akademisi di Aceh. Diantaranya ada jurnalis senior di Aceh Adi Warsidi, Risman Rahman, dan Dosen Hukum yang juga Staf Khusus Gubernur Aceh, Wiratmadinata.
Acara peluncuran buku dan perpisahan tersebut diwarnai dengan rasa haru. Nova dalam kesempatan tersebut menyampaikan terimakasih kepada seluruh penulis yang telah berinisiatif untuk mencatat dan mengabadikan pengabdiannya selama memimpin Aceh.
Ia mengatakan, penerbitan buku tersebut bukanlah permintaannya apalagi sampai memberikan pembiayaan. “Buku ini menjadi sebuah surprise bagi saya, yang tidak bisa saya ukur dengan rupiah,” kata Nova.
Nova mengatakan, judul buku “Darahpun Kami Sumbangkan” menggambarkan betapa sungguh pengabdiannya bersama jajaran di Pemerintah Aceh dalam membangun dan melayani masyarakat Aceh. Hal tersebut terbukti di masa kepemimpinannya selama dua tahun terakhir, ASN Pemerintah Aceh digerakkan untuk menyumbangkan darah.
“Sudah 25 ribu kantong darah terkumpul selama dua tahun kegiatan donor darah ASN Pemerintah Aceh digencarkan,” kata Nova.
”Darahpun kita sumbangkan, apalagi pikiran, kerja dan gagasan untuk Aceh,” lanjut Nova.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Nova menyampaikan terimakasih kepada jajarannya di seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang selama ini telah membantunya dalam menyukseskan berbagai program pembangunan di Aceh. Ia mengatakan, tidak ada keberhasilan tanpa ada kerja sama dan kekompakan. Keberhasilan lahir dari supertim buka super hero apalagi dari hasil solo karier.
Nova mengatakan, selama menjabat Gubernur Aceh, ada banyak terobosan yang ia anggap kesuksesan besar bagi masyarakat Aceh. Mulai dari pengambilalihan Blok B di Aceh Utara, digitalisasi Bank Aceh Syariah, pencetusan gerakan bersih, rapi, estetika dan hijau atau BEREH, pembangunan Kapal Aceh Hebat dan Jalan Multiyears untuk masyarakat kepulauan dan terpencil serta revitalisasi Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin.
“Waktu lima tahun terlalu panjang bila tidak pernah melakukan kesalahan. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran di Pemerintah Aceh. Mudah-mudahan bapak ibu memaafkan saya,” ujar Nova.
Acara peluncuran buku dan perpisahan tersebut ikut dihadiri Wakil Ketua DPR Aceh Hendra Budian, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Direktur Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman dan seluruh Kepala SKPA beserta jajarannya. [•]