Analisaaceh.com, Langsa | Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Langsa telah merilis data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2022 yang meningkat menjadi 7,85 persen atau 0,64 persen.
Berdasarkan hasil persentase grafik yang diperoleh Analisaaceh.com, dari data BPS Kota Langsa, terdapat jumlah TPT pada tahun 2021 berada di angka 7,21 persen, dimana kemudian naik menjadi 7,85 persen atau 0,64 persen di tahun 2022.
Adapun rincian penduduk dengan status TPT adalah sebanyak 4.528 jiwa untuk laki-laki dan 2.172 jiwa perempuan dengan total keseluruhan 6.700 jiwa.
Sementara untuk status penduduk yang tidak menganggur atau punya pekerjaan, sebanyak 48.137 jiwa yang laki-laki dan perempuan 30.537 jiwa dengan total 78.674 jiwa.
Kepala BPS Langsa melalui Pranata Komputer Ahli Muda, Reza Putra menjelaskan, bahwa secara garis besar penduduk Kota Langsa terbagi menjadi dua, yakni Usia Kerja (UK) dan Bukan Usia Kerja (BUK). Dimana yang masuk dalam UK dihitung dari umur 15 sampai 65 tahun.
“Penduduk Usia Kerja ini terbagi lagi yaitu Angkatan Kerja (AK) dan Bukan Angkatan Kerja (BAK), kemudian AK tersebut pula juga terbagi lagi menjadi Bekerja dan Pengangguran,” kata Reza, Jum’at (1/9/2023).
Lanjutnya, untuk yang BAK sendiri terdiri dari anak-anak sekolah, ibu rumah tangga (IRT) serta yang lainnya dan berdasarkan hasil data survei, masyarakat di Kota Langsa lebih dominan berstatus sebagai Wiraswasta atau pedagang.
Dirinya menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab angka pengganguran di Kota Langsa naik pada tahun 2022, seperti dampak perekonomian akibat pandemi Covid-19, yang berlangsung cukup lama, sehingga membuat angka pengangguran menjadi naik.
“Bisa saja ketika pandemi Covid-19 berlangsung, banyak lapangan kerja yang tergerus, sehingga angka pengangguran meningkat,” jelasnya.
Lanjut Reza, walaupun TPT meningkat di Kota Langsa, namun persentase untuk penduduk yang tergolong miskin menurun pada tahun 2022 menjadi 10,62, dimana sebelumnya di tahun 2021 masih berada di angka 10,96 persen.
“Angka kemiskinan itu turun seiring mulai normalnya kondisi pandemi Covid-19 yang mendorong peningkatan ekonomi di segala bidang sektor,” pungkasnya.