Analisaaceh.com, Blangpidie | Penjabat Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Sunawardi, menegaskan bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Keuchik di wilayahnya harus menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis pada Pilkada 2024.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Jeumpa, Sunawardi menekankan pentingnya menjaga pelaksanaan Pilkada yang damai, tertib, dan lancar.
“ASN, Keuchik, dan aparatur desa harus tetap netral dalam Pilkada 2024. Kita tidak boleh berpolitik praktis, namun kita memiliki hak pilih, jadi gunakanlah dengan bijak,” ujar Sunawardi, Kamis (12/09/2024).
Menurut Sunawardi, aturan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“ASN, Keuchik, Imum mukim dan aparatur Desa bagian dari pemerintah, maka dari itu harus mengikuti aturan, dan jangan coba-coba untuk terlibat langsung dalam politik praktis. Jika ada yang melanggar maka akan saya tindak dengan tegas dan siap menerima sanksi,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Sunawardi, bahwa para pasangan calon (Paslon) Bupati yang bertarung dalam Pilkada Abdya adalah putra-putra terbaik daerah. Ia berharap masyarakat dapat memilih yang terbaik di antara ketiga Paslon tersebut tanpa menyebabkan perpecahan, apalagi memutuskan tali silaturahmi.
“Dari ketiganya siapapun terpilih nantinya itulah yang akan dilantik menjadi Bupati kita, jadi untuk apa harus ada perpecahan dan bertegang-tegang di kalangan bawah gara-gara Pilkada ini. Oleh karena itu, mari kita sukseskan Pilkada ini dengan damai, aman dan tentram sehingga Pillkada di Abdya dapat berjalan dengan sukses dan lancar,” ucapnya.
Selain di Kecamatan Jeumpa, Pj Bupati Abdya Sunawardi juga berkunjung ke Kecamatan Susoh dengan tujuan serupa. Ia meminta Camat beserta jajarannya, keuchik, dan aparaturnya untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada Abdya dengan damai.
“Keuchik dan imum mukim juga pemerintah, maka dari itu harus bersikap netral dan tidak boleh berpolitik praktis, apalagi berkampanye di atas mimbar dalam mendukung salah satu Paslon. Jika kedapatan ada yang melanggar maka akan saya tindak dengan tegas,” katanya.