Mantan Pj Bupati: Safaruddin Siap Pimpin, Momentum Bangun Abdya

Safaruddin saat menyampaikan orasi politik dihadapan masyarakat dan mahasiswa yang berlangsung di warung kopi (warkop) Gunongan Jalan Teuku Umar, Sukaramai, Kecamatan, Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Jumat (27/9/2024) malam. Foto: Ist

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Calon Bupati Aceh Barat Daya, Safaruddin, menggelar silaturahmi dengan masyarakat dan mahasiswa Abdya dari berbagai perguruan tinggi yang sedang menempuh pendidikan di Banda Aceh, dalam sebuah pertemuan di Warkop Gunongan, Jalan Teuku Umar, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (27/9/2024) malam.

Dalam pertemuan itu, Safaruddin turut berdiskusi tanya jawab dengan para mahasiswa. Serta pernyataan dukungan dan testimoni sosok Safaruddin dari para mantan penjabat (Pj) Bupati Abdya.

Seperti halnya disampaikan oleh mantan Pj Bupati Abdya pertama, Baharuddin menilai, sosok Safaruddin adalah figur yang tepat untuk saat ini memimpin Abdya ke depan.

Menurutnya, dengan modal pendidikan tinggi yang dimiliki Safaruddin, dia meyakini sosok pemuda kelahiran Desa Tangan, Kampung Rawa tersebut akan membawa perubahan bagi kampung halamannya sendiri.

“Beliau (Safaruddin) pendidikan sudah tinggi. Ilmu dunia sudah ada, agama juga, jadi tidak usah ragu lagi,” katanya.

Karena itu, Baharuddin mengajak, mahasiswa Abdya yang kini berada dia Banda Aceh sampaikan kabar baik tentang sosok Safaruddin kepada orang tua dan saudara masing-masing. Sudah saatnya Abdya dipimpin oleh orang yang tepat dan berkemampuan.

“Mahasiswa jangan kendor, pulang kampung sampaikan kepada orang tua atau saudara. Semua kita harus tuntas membantu Safaruddin untuk menjadi bupati Abdya,” ujarnya.

Penilaian yang sama juga diutarakan mantan Pj Abdya ke-4, Azwar Umri. Baginya, Safaruddin adalah calon yang tepat, tegas, dan bijak sehingga dapat mengayomi masyarakat kita di Abdya

Menurut Azwar, apa yang sudah dilakukan bupati sebelumnya tentu telah menghasilkan hal terbaik. Kendati demikian, masih ada masalah dan pekerjaan rumah harus diselesaikan.

Lebih lanjut, kata Azwar, Abdya butuh tangan dingin untuk maju dibanding masa lalu. Butuh pemimpin seperti nahkoda, bukan saja mampu mengemudikan kapal tapi tahu rahasia lautan di dalamnya.

“Bawa kapal siapa saja bisa, tetapi mengetahui apa yang ada di dalamnya itu yang kita perlukan. Saya mengajak bapak ibu, kita butuh pemimpin yang akan datang sebagai nahkoda dan panglima yang baik. Kami melihat sifat itu ada di tangan Safaruddin,” tuturnya.

Azwar menyebutkan, dengan sifat dan kecerdasan yang ada pada Safaruddin, dia yakin hal ini akan menjadi alat untuk membangun Abdya lebih baik di masa akan datang.

“Saya tidak kenal betul, hanya pernah bertemu sekali. Tapi saya melihat jejak digitalnya (Safaruddin) selama duduk di kursi DPRA, beliau benar-benar mewarnai pemerintah Aceh. Sehingga kita berharap warna ini sampai ke Abdya,” ungkapnya.

Selama menjadi Pj Bupati Abdya sekitar satu tahun lebih, Azwar mengaku, banyak hal yang belum bisa dilakukan dengan baik. Karena itu, dia menitipkan pembangunan dan kemajuan Abdya ke depan kepada Safaruddin dan Zaman Akli.

Sementara itu, mantan Pj Bupati Abdya yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aceh (BPKA), Azhari mengaku, ia adalah orang paling bahagia saat mengetahui Safaruddin memutuskan untuk pulang kampung maju sebagai calon bupati di Pilkada 2024.

Bukan tanpa sebab, bagi Azhari, momen ini adalah kesempatan bagi masyarakat yang menantikan kemajuan di tanah Abdya.

“Saya sempat mengatakan, kalau boleh beliau pilih bupati saja, karena peluang berbuat lebih banyak dari pada menjadi wakil gubernur,” ucapnya.

Dengan potensi alam dimiliki Abdya seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan, kunci untuk memajukan sektor ini adalah memilih pemimpin yang tepat dan cerdas.

“Kuncinya harus ada pemimpin yang hebat, kuat, merakyat, cerdas. Dari sisi akademik sudah cukup syarat memimpin abdya. Tidak boleh kita biarkan lagi, kita harus memilih pemimpin berkualitas,” katanya.

Dalam pertemuan silaturahmi itu, Azhari juga turut menceritakan pengalamannya saat bekerjasama dengan Safaruddin semasa masih menjabat kepala BPKA.

“Ketika saya menjadi kepala keuangan sempat ada momen di mana kondisi sudah stagnan, macet, tidak ada pihak yang bisa berkomunikasi antara eksekutif dan legislatif. Kemudian saya coba masuk melalui Safaruddin, saya yakin dan percaya kepadanya.”

“Apa yang terjadi, setelah berbicara secar terbuka. Maka dibukalah pintu komunikasi antara eksekutif dan legislatif itu. Safaruddin mampu berkomunikasi dengan semua anggota DPRA, hingga akhirnya APBA disahkan tepat waktu,” jelasnya.

Di sisi lain, Azhari melihat, pasangan Safaruddin dan Zaman Akli adalah calon yang sama-sama punya pengalaman di kursi DPR. Azhari yakin, keduanya pasti mampu membangun hubungan baik dengan wakil rakyat di parlemen.

“Dengan kemampuan komunikasi bagus, saya yakin bisa diterima di kalangan anak muda, orang tua, dan pihak mana pun. Itulah modal dasar yang harus ada pada pemimpin,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan mantan wakil bupati Abdya, Muslizar MT. Setelah 2 tahun 44 hari, akhirnya ia memberanikan diri kembali muncul di hadapan publik dan memberikan dukungan kepada Safaruddin-Zaman.

“Saya tidak lagi di partai politik dan juga berpolitik. Saya sebenarnya istirahat dari politik, tapi ini murni dari hati pribadi demi Safaruddin saya turun gunung kembali,” katanya.

Alasannya mendukung Safaruddin, karena momentum pembangunan Abdya ke depan ada di tangannya.

“Itu dasar pertama, momentum pembangunan Abdya ke depan ada pada sosok Safaruddin. Calon pemimpin multi talenta,” pungkasnya.

Komentar
Artikulli paraprakDua Rumah di Kota Langsa Terbakar
Artikulli tjetërWarga Temukan Tengkorak dan Kerangka Manusia di Aceh Besar