Analisaaceh.com, Langsa | Dalam satu dekade pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program unggulan yang dihadirkan Pemerintah.
Bahkan sekarang masyarakat tidak perlu khawatir atau ragu lagi dalam mengakses layanan kesehatan terutama dalam bertambahnya usia dengan kondisi kesehatan yang menurun atau rentan mengalami cedera saat menjalani aktifitas sehari-hari, seperti saraf kejepit yang diderita oleh Sri Megawati (62) seorang warga Desa Timbang Langsa Kota Langsa, Kamis (31/10/2024).
Beruntungnya, wanita yang biasa dipanggil Sri ini sudah terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang bayarkan oleh Pemerintah Aceh. Dua tahun yang lalu Sri tiba-tiba mengalami rasa nyeri pada pinggang sehingga menyebabkan dirinya mengalami kesulitan untuk berjalan yang mengharuskan Sri untuk pergi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjut oleh dokter pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), dirinya mengalami saraf terjepit pada pinggang. Sri dinyatakan mengalami penyakit Herniasi Nucleus Pulposus (HNP) yang membuatnya harus rutin ke rumah sakit.
“Syukurlah saya terdaftar di Program JKN, saya tidak tahu pasti penyebab kenapa bisa menderita saraf kejepit karena penyakitnya datang secara tiba-tiba. Mungkin saja faktor usia saya yang sudah lanjut juga, soalnya saya mejalani aktifitas seperti biasa tanpa ada kendala di rumah,” kata Sri.
Sri menjelaskan, untuk mempercepat penyembuhan, ia harus pergi setiap hari selasa ke Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Kota Langsa. Dimana sebelum mengalami penyakit tersebut, Sri sangat aktif dan menikmati berbagai kegiatan, hingga menurut keterangan Dokter, dirinya perlu bersabar dan menjalani terapi dengan konsisten untuk kesembuhan yang diharapkan.
Sri mengaku pengobatannya dapat terlewati dengan baik, selama menjalani pengobatan ia terus berkonsultasi dengan dokter saraf dan mendapat obat-obatan secara gratis. Dirinya tidak khawatir mengenai masalah biaya, sebab ia tahu bahwa seluruh biaya pengobatannya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan selaku pengelola Program JKN. Ia juga menambahkan selama memanfaatkan Program JKN, dirinya tidak merasa dipersulit seperti kabar yang beredar di masyarakat.
“Alhamdulillah sebagai peserta JKN saya tidak perlu khawatir soal biaya pengobatan karena sudah dijamin oleh program ini. Walaupun tanpa biaya saya mendapatkan pelayanan yang sangat baik. Saya melihat semua dilayani dengan sigap, cepat dan profesional oleh tenaga kesehatan di rumah sakit,” ungkapnya.
Hal itu juga membuat Sri semakin termotivasi untuk melakukan kontrol rutin dan minum obat secara teratur karena sudah difasilitasi oleh Program JKN. Sri mengaku saat ini rasa sakit di punggungnya mulai membaik, lantaran ia sudah bisa melakukan aktivitas yang ringan. Sri berharap semoga dengan dibekali dengan Program JKN saya bisa segera kembali beraktivitas normal seperti dulu.
Di akhir pertemuan, Sri menyampaikan rasa terimakasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah mengelola Program JKN dengan sangat baik. Ia juga percaya bahwa program ini sangat membantu masyarakat dan memberikan manfaat yang signifikan dalam mendapatkan pengobatan dengan kualitas yang setara.
“Saya sangat menyadari bahwa tidak ada seorangpun yang dapat memprediksi kapan mereka akan sakit. Bahkan orang yang tampak sehat, bisa mengalami masalah kesehatan dan membutuhkan perawatan. Saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan sebagai penjamin saya untuk mendapatkan layanan kesehatan selama dua tahun terakhir.
“Terimakasih selalu mengutamakan pelayanan yang prima bagi peserta JKN. Semoga kesadaran masyarakat yang sudah merasa bahwa memiliki Program JKN itu sangat penting sebagai proteksi diri sejak dini hingga masa yang akan datang dapat menjaga keberlanjutan program ini,” tutup Sri.