Analisaaceh.com, Blangpidie | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr Safaruddin melantik 11 pejabat Eselon IIdi lingkungan Pemerintah kabupaten setempat.
Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut dilakukan oleh Bupati Abdya, Safaruddin yang berlangsung di ruang Lobi Kantor Bupati Abdya, Selasa (9/9/2025).
Pelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Bupati Abdya Nomor 899 Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Abdya.
Dalam sambutannya, Bupati Safaruddin menekankan bahwa rotasi jabatan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran birokrasi untuk mewujudkan visi ‘Arah Baru Abdya Maju’.
Ia menjelaskan bahwa pergeseran ini telah melalui proses penilaian dan kajian kinerja selama enam bulan masa kepemimpinannya.
“Pelantikan ini adalah sebuah formalitas dan hal biasa dalam lingkungan pemerintahan. Semangat dari pelantikan ini bukan semata rotasi, tapi bahagian dari reformasi birokrasi untuk mengakselerasi capaian visi Abdya Maju,” kata Safaruddin.
Safaruddin mengingatkan bahwa sumpah jabatan bukan hanya disaksikan oleh peserta pelantikan, namun juga mengandung pertanggungjawaban moral dan spiritual kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Jabatan adalah amanah. Saya berharap dedikasi dan loyalitas saudara menjadi cerminan integritas yang mampu menjawab harapan publik,” ujarnya.
Safaruddin juga menegaskan pentingnya integritas, loyalitas, dan kolaborasi diantara para pejabat. Ia berharap para pejabat yang baru dilantik dapat berimprovisasi dan berkreasi untuk meningkatkan pelayanan publik.
“Saya berkeyakinan, cerminan dari integritas itu akan terlihat pada improvisasi, kebijakan, kreativitas, dan gagasan yang mampu saudara-saudari lakukan untuk mengembangkan dan memenuhi ekspektasi pelayanan publik yang ingin kita ciptakan,” tambahnya.
Lebih lanjut, sebut Safaruddin, jabatan yang dipercayakan hari ini adalah hasil evaluasi menyeluruh yang telah dilakukan selama enam bulan terakhir, dan diputuskan berdasarkan pertimbangan capaian, loyalitas, serta potensi pengembangan kepemimpinan.
Safaruddin juga meminta para pejabat untuk memahami kondisi keuangan daerah yang sedang menghadapi tantangan nasional seperti krisis ekonomi global, efisiensi anggaran, dan darurat utang negara yang turut memengaruhi pola kebijakan di daerah.
“Efisiensi anggaran bukan pilihan, melainkan keharusan. Sehingga ada semangat kita untuk melakukan pengiritan dalam belanja operasional dan belanja rutinitas kantor. Kita harus menyadari bahwa kondisi kita tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, saya minta semua OPD melakukan efisiensi belanja operasional dan optimalisasi aset daerah,” terangnya.
Safaruddin mengingatkan para pejabat agar realistis dalam menyusun target, terutama menyangkut Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan anggaran belanja daerah.
Ia juga menyerukan pentingnya kolaborasi lintas OPD dan koordinasi satu pintu dalam komunikasi publik.
“Ke depan, informasi dari pemerintah daerah akan disampaikan secara terstruktur melalui saluran resmi, bukan melalui polemik media sosial. Ini untuk menjaga stabilitas komunikasi dan kepercayaan publik,” ucapnya.
Selain itu, Safaruddin menargetkan percepatan perbaikan mutu pendidikan dan layanan kesehatan dalam dua tahun ke depan. Ia menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh jika dalam rentang waktu tersebut tidak terlihat kemajuan signifikan.
Bupati Safaruddin menyoroti sektor pendidikan dan kebersihan lingkungan. Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan yang baru untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar dan anak didik, dan memberikan target waktu dua tahun untuk pencapaian tersebut, jika tidak ada perubahan maka pergeseran posisi dapat terjadi.
“Khusus untuk pendidikan, saya tentu mengharapkan ini bukan hanya mengelola anggaran 20 persen, tapi bagaimana improvisasi kebijakannya harus hadir menjawab tantangan agar mutu kualitas tenaga pengajar dan anak didik itu bisa lebih baik,” sebut Safaruddin.
Safaruddin juga menyampaikan apresiasi kepada media yang dianggapnya sebagai mitra strategis pemerintah. Ia meminta para pejabat untuk menjalin komunikasi satu pintu dengan media melalui Bagian Komunikasi Pimpinan dan Humas. Hal ini bertujuan untuk menciptakan stabilitas dan menghindari adu argumen di ranah publik.
“Teman-teman media adalah corong komunikasi terbaik kita. Mereka adalah mitra bagi pemerintah dalam menyuarakan kebijaksanaan yang kita ambil,” terangnya.
Tak hanya itu, ia mengajak seluruh pejabat untuk ikut serta dalam program sosial seperti membantu rumah dhuafa melalui gerakan salat subuh berjamaah dan kegiatan sosial tanpa menggunakan APBD.
“Kita mulai dari diri sendiri. Gaji dan tunjangan sudah kita terima, saatnya kita berbagi untuk masyarakat,” ujar Safaruddin.
Bupati Safaruddin mengajak semua pihak untuk terus berdoa dan mendukung stabilitas politik dan keamanan di Abdya. Ia bersyukur kondisi daerah saat ini aman dan kondusif, berbeda dengan beberapa daerah lain yang dipenuhi demonstrasi.
“Di masa kepemimpinan saya bersama Pak Zaman Akli menargetkan angka kemiskinan di Abdya dapat ditekan dari 15% menjadi 10% pada tahun 2029, melalui pendekatan produktif dan gotong-royong,” ungkap Safaruddin.
Safaruddin menyebutkan, hutang pemerintah Abdya yang selama ini senilai Rp58 miliar, kini hanya tersisa Rp6 miliar berkat kerja sama seluruh OPD.
“Harapannya, neraca keuangan pemerintah Abdya di tahun 2026 masih kondusif dan stabil untuk proses pelayanan publik ke depan,” pungkas Safaruddin. (Ahlul)