Aceh Menuju Dunia Tampak Wajah

Hendro Saky, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh (Foto:Ist)

Oleh: Hendro Saky

Pademi Covid-19 memaksa semua orang di belahan dunia menggunakan masker. Upaya itu sebagai ikhtiar mencegah penyebarluasan virus yang telah mematikan jutaan umat manusia dihampir seluruh negara. Masker yang menutup tiga perempat wajah manusia, membuat para penghuni bumi ini tanpa wajah.

Dunia tanpa wajah, kurang lebih dua tahun semua penduduk dunia menjalani rutinitas kehidupan seperti itu. Negara dan pemerintahan memaksa semua warga memakai masker. Alat pelindung yang dipasang menutupi hidung dan mulut itu, dinilai efektif mencegah penyebarluasan Covid-19.

Berbagai negera kemudian melakukan upaya penting dalam penemuan anti-virus Covid-19, sebagai ikhtiar mengakhiri dunia tanpa wajah. Pfizer, Moderna, Jhonson-jhonson, Sinovac, dan beberapa anti-virus lainnya telah di produksi sejumlah pabrik dan negara. Penyuntikan vaksin telah sukses dilaksanakan di negara-negara Eropa, dan proses pembentukan kekebalan komununal, atau Herd Immunity telah terjadi. Sebab itu, beberapa negara di benua biru itu telah meninggalkan masker, dan akan mengakhiri dunia tanpa wajah.

Presiden Joko Widodo, menyadari pentingnya vaksinasi Covid-19, langkah itu terus digenjot guna memastikan 182 juta penduduk Indonesia, atau 70 persen warga di nusantara ini di suntik vaksin.

Triliunan dana digelontorkan dari APBN guna mendatangkan vaksin berbagai jenis. Sebab keinginan negara keluar dari situasi pandemi Covid-19 langkah penting untuk kembali kepada fase kehidupan normal, dan memulihkan ekonomi nasional.

Ikhtiar vaksinasi Covid-19 juga dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh. Elemen TNI, Polri, badan usaha, dan segenap pemerintah di kabupaten dan kota terus menerus melakukan edukasi dan penyuntikan vaksin terhadap warga di provinsi ujung Sumatra ini.

Untuk membentuk kekebalan komunal, 4,03 juta warga Aceh harus menjalani vaksinasi Covid-19. Namun, persoalan resistensi dan juga informasi hoaks, menjadi kendala utama dalam mewujudkan dan mempercepat vaksinasi di Bumi Serambi Mekkah ini.

Dari data, hingga September 2021, tidak lebih dari 875 ribu warga Aceh yang telah divaksin dosis pertama, atau 21,47 persen dan 11,75 persen dosis kedua atau 11,75 persen.

Hal tersebut tentu dibutuhkan kekompakan semua elemen di daerah ini, guna mendorong percepatan vaksinasi Covid-19, agar negeri yang kita cintai ini terbebas dari masker dan kembali menjadi dunia tampak wajah.

Kita tentu merindukan dunia tampak wajah, agar fase kehidupan normal dapat kembali kita jalani. Dapat dengan mudah mengenali kembali teman dan sahabat yang selama ini agak sulit dikenal kala menggunakan masker.

Merindukan Aceh tanpa masker dan Aceh tampak wajah adalah satu kerinduan yang harus kita wujudkan dengan menyukseskan program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah daerah.

Untuk mencapai hal itu, tidak ada jalan keluar lain, hanya vaksin. Ya, vaksinasi harus sukses kita laksanakan. Dengan target 4,03 juta penduduk di bumi Serambi mekkah ini wajib divaksin, butuh kerelaan, keikhlasan dan kerjasama semua pihak, pemerintah, masyarakat, dan TNI dan Polri. Aceh tampak wajah adalah kerinduan kita semua.

Penulis adalah Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh

Komentar
Artikulli paraprakGubernur Nova Kembali ke Aceh Rawat Lanjut Perawatan di RSUDZA
Artikulli tjetërNama ML Keren Aesthetic