Categories: NEWSSOSIAL

Aksi Kemanusiaan, ACT Siap Kirimkan Beras Untuk 45.000 Santri

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Program Beras untuk Santri Indonesia (BERISI) yang digagas oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan mengirimkan bantuan pangan berupa beras dalam jumlah besar, yang direncanakan untuk 45.000 santri di seluruh Indonesia.

Bantuan pangan dari program BERISI itu akan dikirimkan sebagai bentuk aksi kemanusiaan serta kontribusi dari ACT dalam rangkaian Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2019. Selain itu juga untuk membantu menopang kebutuhan pangan para santri di seluruh Indonesia yang sedang menuntut ilmu.

“Masalah pangan adalah persoalan yang kompleks, hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas distribusi pangan. Harapan kita ini, dilakukan karena adanya momentum Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2019. Bentuk dukungan kita terhadap kondusifnya pembelajaran para santri, maka kita akan mengirimkan beras untuk mereka,” ujar penanggung jawab  program ACT Aceh, Laila Khalidah, Senin (11/11/2019).

Ia menjelaskan bahwa, bantuan pangan untuk 45.000 santri tersebut merupakan Program Nasional ACT, dan akan diprioritaskan untuk pesantren-pesantren yang banyak terdapat santri yang berstatus sebagai anak yatim, santri kurang mampu serta pesantren dengan infrastruktur yang minim.

“Bantuan kita ini akan ditargetkan kepada pesantren-pesantren yang banyak terdapat anak yatimnya, kurang mampu dan infrastruktur yang minim, hal-hal tersebut yang akan kita pertimbangkan,” ungkapnya.

Selanjutnya, ACT juga mengingatkan kepada pemuda-pemuda di Aceh, bahwa masalah-masalah sosial yang ada di dunia sangatlah banyak sekali untuk ditanggung sendirian. ACT berharap, pihaknya bisa menjadi salah satu wadah untuk mengajak masyarakat dalam menyalurkan kepedulian terhadap isu sosial.

“Masalah-masalah yang ada di dunia ini sangatlah banyak untuk ditanggung sendirian. Kami berharap, ACT ini bisa menjadi salah satu wadah atau sarana untuk mengajak masyarakat dalam menyalurkan kepeduliannya terhadap sosial,” tutupnya.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Dua Nelayan Abdya Selamat Setelah 6 Hari Terombang-ambing di Laut Aceh Singkil

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dua nelayan warga asal Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat…

2 hari ago

PBA dan MPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Berhasil Kantongi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meraih capaian baru dalam…

2 hari ago

Mualem Tetapkan Pedoman Reparasi Korban Konflik Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi menetapkan Pedoman Pelaksanaan Reparasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM…

2 hari ago

Aceh Fokus Tertibkan Tambang Ilegal di Tiga Kabupaten

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menetapkan tiga kabupaten, yakni Aceh Barat, Nagan Raya, dan…

3 hari ago

Perempuan Paralegal Aceh Desak Redefinisi Tambang Rakyat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sejumlah perempuan paralegal dari berbagai wilayah di Aceh yang tergabung dalam…

4 hari ago

Perjalanan Prof Juwaini, Anak Nelayan Jadi Guru Besar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam prosesi penyerahan Keputusan Menteri Agama (KMA) bagi Guru Besar rumpun…

4 hari ago