ALASKA Langsa Tuntut Dirut PDAM Tirta Keumuning Dicopot

Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Merdeka (Alaska) Kota Langsa melakukan aksi unjuk rasa didepan gerbang kantor Sekretariat DPRK setempat, Jum'at (3/3/2023) sore. Foto (ist)

Analisaaceh.com, Langsa | Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Merdeka (Alaska) Kota Langsa melakukan aksi unjuk rasa, menuntut agar Direktur (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keumuning dicopot dari jabatannya, Jum’at (3/3/2023) sore.

Dalam aksi tersebut, para demonstran melakukan pembakaran ban dan membakar pocong di atas keranda mayat di depan gerbang kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kota Langsa.

Koordinator Presidium Alaska Abdi Maulana menyampaikan, bahwa mereka melakukan aksi unjuk rasa itu hanya untuk menyuarakan rasa ketidakadilan terhadap penderitaan rakyat dan membersihkan segala bentuk praktek Korupsi dan Nepotisme di PDAM Langsa.

“Sudah saatnya bapak bertaubat, malu kita sama gelar yang tertera pada nama kita ada Profesor, Doktor dan Haji. Hari ini tidak apa-apa kami berdosa kepada segelintir rezim laknatullah, sementara bapak dengan gelar yang tinggi menzholimi lebih dari 200 ribu masyarakat di Kota Langsa,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa kini data sudah lengkap dan permasalahan sudah besar, namun mengapa pemerintah masih mempertahankan PDAM dipimpin oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Dari pemeriksaan BPKRI dari tahun 2018-2021, PDAM Langsa mengalami kerugian pertahunnya Rp1 milyar lebih. Sedangkan beban PDAM setiap tahun selalu mengalami kenaikan seperti beban pegawai sudah mencapai 8,2 Milyar lebih, serta yang menjadi pertanyaan, setelah sekian banyak sudah anggaran yang disediakan masih terdapat beban operasional lainnya mencapai 653 juta pertahunnya,” tegasnya.

“Mana anggota DPR yang hanya berani berkoar di sosial media dan komisi III selaku bidangnya juga mana, hanya berani di media. Itu masa jabatannya sudah habis kenapa diperpanjang tanpa fet profertest, kenapa beli PIPA di toko foto kopi,” sambungnya.

Dalam aksi tersebut para demonstran menyampaikan sejumlah petisi kepada anggota DPRK Langsa diantaranya :

  1. Meminta, mendesak dan mengecam DPRK Langsa agar segera membentuk Pansus dalam menyelesaikan jabatan Dirut PDAM yang telah habis, serta mengadakan prosedur dalam pengangkatan dirut yang baru dengan visi misi untuk kepentingan rakyat.
  2. Membersihkan segala bentuk Malpraktek Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme yang sudah bertahun-tahun serta menambah lapangan kerja bagi masyarakat Kota Langsa dan mengurangi kerugian daerah yang terjadi setiap tahunnya pada PDAM Langsa.
  3. Mengecam kepada Pj Walikota langsa sekaligus selaku TAPK dalam penyertaan modal bagi PDAM Langsa bertanggungjawab atas kezholiman yang terjadi terhadap rakyat selama bertahun tahun.
  4. Meminta aparat penegakan hukum khususnya Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejati Aceh agar mengusut indikasi dugaan KKN pada PDAM Langsa yang menjadi markas malpraktek selama bertahun-tahun.
  5. Meminta Kapolres Langsa untuk menindak lanjuti oknum kepolisian yang telah mencederai institusi Polri dalam melanggar kode etik Kepolisian sebagai oknum bekingan tagih hutang piutang pada pihak ke 3 PDAM Langsa.

Sementara itu, Wakil Komisi III DPRK Langsa Zulkifli Latief, mengatakan akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan para demonstran dan melaporkan kepada pimpinan terkait aksi unjuk rasa itu

“Baik terimakasih adik-adik, terkait unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah aktivis di Kota Langsa akan saya sampaikan kepada pimpinan,” kata Zulkifli.

Komentar
Artikulli paraprakKabid BPBK Abdya Sebut Wartawan Tidak Ada Otak
Artikulli tjetërPolisi Amankan Dua Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi di Aceh Tamiang