Analisaaceh.com, Tapaktuan | Untuk mengantisipasi inflasi akibat kenaikan harga beras beberapa minggu terakhir, Anggota DPRK Aceh Selatan Alja Yusnadi mendesak pemerintah kabupaten melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM; Dinas Pangan; serta Dinas Pertanian untuk segera melakukan operasi pasar dan mengeluarkan cadangan beras guna menstabilkan harga di masyarakat.
“Untuk penanganan jangka pendek,bisa dilakukan operasi pasar untuk mengendalikam inflasi dan mencegah kerawanan pangan,” kata Ketua HKTI Aceh Selatan itu dalam rilis yang di terima media ini pada Senin 21 Juli 2025.
Menurut Sekretaris Komisi II DPRK Aceh Selatan itu, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Bagian Ekonomi Setdakab dan mendapatkan kabar mengenai jadual Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Saya sudah melakukan koordinasi dengan Bagian ekonomi setdakab selaku leading sektor mengenai kesiapan pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi dan kerawanan pangan, pemerintah kabupaten melalui Dinas Pangan sudah menyurati Bulog, silakan dikonfirmasi mengenai jadual lengkapnya” ujarnya.
Lebih lanjut, kandidat Doktor Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menjelaskan, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan Nasional, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan sudah meluncurkan program Bajak Sawah Gratis (Basaga) yang saat ini sedang berjalan.
“Untuk jangka panjang, kita berharap Basaga dapat meningkatkan produksi dan produktifitas,sehingga harga beras stabil dan bisa dikendalikan, hingga bisa swasembada pangan” lanjut Sekretaris Partai Gerindra Aceh Selatan ini.
Alja menambahkan,pihaknya sangat mendukung upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Aceh Selatan.
“Beberapa waktu lalu ,Bupati Aceh Selatan telah melakukan pertemuan dengan menteri pertanian terkait bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk penguatan program ketahanan pangan,dan ini harus kita dukung bersama,”.tutup Alja Yusnadi.
