Anggota DPRA Barsela Kunjungi Balai Sungai Wilayah Sumatera I, Berikut Usulannya

ANALISAACEH.COM, BANDA ACEH | Anggota Dewan Perwakilan Aceh (DPRA) dari wilayah Barat Selatan Aceh kunjungi kantor Balai Sungai Wilayah Sumatra I di Lueng Bata, Banda Aceh, Kamis (9/01/2020).

Di antara anggota DPRA yang hadir dari Dapil 10 di antaranya Fuadri, Edi Kamal, T.R.Keumangan dan Herman. Sedangkan dari Dapil 9 yakni T. Sama Indra, Tgk Syarifuddin, Irfannusir, Hj. Asmidar, Safaruddin, Tgk Tarmizi, dan Hendri Yono.

Kunjungan itu disambut langsung oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I Provinsi Aceh, Ir. Djaya Sukarno dan bersama beberap stafnya.

Ir. Djaya Sukarno mengatakan, wilayah Barat Selatan Aceh terdiri Wilayah Sungai Nasional (WS), Krueng Woyla – Bateue, serta WS Krueng Singkil dan Alas. Wilayah sungai Krueng Woyla yang mengaliri sepanjang dari Sungai Mas, Woyla Timur, Woyla Induk dan Woyla Barat.

Dirinya menjelaskan, akibat penggunaan lahan bagian hulu, baik pengembangan perkebunan dan penebangan hutan, mengakibatkan perubahan Daerah Aliran Sungai dan penumpukan sedimen.

“Penggerusan sungai pada bagian jembatan Pribu sejak beberapa tahun telah mengalami perubahan, sehingga tidak dapat dielak bagian Abodmen, jembatan akan mengalami perubahan,” jelasnya.

Djaya Sukarno mengungkapkan, pihak Balai Wilayah Sungai tidak mengambil tindakan sendiri, tetapi harus bersama Balai Jalan Nasional, karena pihak Bina Marga berdasarkan analisisnya akan menambah panjang jembatan 50 meter dan Abodmen baru.

“Di bagian Kuala Bubon adanya penambahan Tetrapot sepanjang 321 Meter, dan tebing pantai Gampong Pasir Kec. Johan Pahlawan yang direncanakan sepanjang 1.6 km pada tahun 2020 dapat dikerjakan sepanjang 600 meter,” jelasnya.

Dalam kunjungan itu, Fuadri dari Fraksi PAN, mengusulkan penanganan Muara Krueng Meureubo dengan pengerukan dan pemasangan Jetty pada muara, agar tidak terjadi pendangkalan sendimen di jalur lalu lintas boat nelayan.

T.R.Keumangan mengusulkan perlu penanganan Krueng Nagan dan Krueng Tripa yang sering berpindah-pindah.

Edi Kamal dari Fraksi Partai Demokrat dari dapil 10 mengusulkan penanganan Krueng Nagan dan Krueng Lamie , agar dapat di tanggulangi , karena beberapa Gampong telah mengalami sering nya meluapnya banjir di kawasan Tripa Makmur.

Dalam kunjungan itu Herman dari Fraksi Partai Demokrat yang juga dari dapil 10 mengusulkan kepada Balai Wilayah Sungai untuk perlu penanganan Hulu Krueng Meurebo, yaitu runtuhnya jembatan dan hanyutnya 5 rumah warga di Gampong Alue Keumang, Kec. Pante Cermen.

Sementara di dapil 9, Hendri Yono dari PKPI mengatakan, penanganan Krueng Kluet dan Krueng Gelombang perlu diatasi, agar banjir yang sering menghambat lintas Aceh Selatan ke Subulussalam.

T. Sama Indra dari Fraksi Partai Demokrat mengusulan penanganan irigasi Krueng Baru aliran Sungai Krueng Singkil, karena lebar bentangan sungai 300 meter menjadi 150 meter akibat penumpukan sedimen, maka perlu penanganan banjir aliran sungai Gelombang untuk dinormalisasi.

Sedangkan Tgk Syarifuddin dari Fraksi PKB mengusulkan perlu penanganan sungai Gelombang dari Gampong Suka Maju dan Danau Teras yang memerlukan tanggul.

Komentar
Artikulli paraprakHujan Deras, Sejumlah Rumah dan Persawahan Warga di Kluet Timur Terendam
Artikulli tjetërBanjir Aceh Selatan: Bhabinsa Sambangi Rumah Janda Miskin, Ikut Prihatin