Anggota DPRA Kunjungi Tiga Warga Aceh yang Terlibat Perkelahian di Medan

ANALISAACEHACEH.com, MEDAN | Wakil Ketua DPRA, Safaruddin dan Wahyu Wahab, Sekretaris Fraksi PKB-DPA jenguk tiga orang warga Aceh yang tersandung kasus perkelahian di Mako Polrestabes Medan, Senin (10/2/2020) sore.

Ketiga warga Aceh yang menjadi tersangka tersebut yakni Mah (38), Mur (32), dan AS (32). Mereka terlibat perkelahian di Delicious Cafe-Mie Aceh Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Medan Baru, Medan, Rabu (29/1/2020) silam. Akibatnya seorang mandor angkutan di Medan, yakni Abadi Bangun tewas dalam perkelahian itu.

Saat ini, ketiga warga asal Aceh Pidie tersebut masih ditahan di ruang tahanan Polrestabes Medan untuk menunggu proses hukum lebih lanjut.

Dua anggota DPRA ini merasa terpanggil untuk memberikan dukungan moril dan diperkenankan bertemu langsung di ruang Sat Reskrim Polrestabes Medan dengan ketiga warga Aceh yang dijerat dalam pasal 338 jonto 351 ayat 3 tersebut.

Wakil rakyat Provinsi Aceh tersebut meminta agar para tersangka mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada penyidik Polrestabes Medan, karena mereka berkeyakinan penanganan kasus akan dilakukan dengan cara cara yang profesional dan proporsional.

Setelah bersilaturrahmi, tanpa melakukan intervensi, kedua anggota DPRA berharap ketiganya mendapat keringanan dalam proses hukum atas berbagai pertimbangan .

“Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari warga di sekitar lokasi kejadian, termasuk informsi dari media, kami berkeyakinan ada keringanan untuk saudara saudara kami ini, karena selama bergaul tidak pernah berselisih dengan siapapun. Bahkan korban, sudah berkali kali makan gratis dan kerap membuat keributan, tidak hanya di warung mereka saja, tetapi di warung lain juga. Jadi kami berharap ketiganya nanti bisa mendapatkan keringanan dan lebih penting, kasus ini tidak dipolitisir ke persoalan lain, apalagi kasus SARA, tapi ini murni kriminal”. ujar Safaruddin.

Apalagi dari penyidik Kepolisian, mereka juga mendapatkan informasi bahwa ketiganya tidak memiliki catatan kejahatan dan berkelakuan baik sejak ditangkap hingga saat ini.

“Jika ingin lari, ketiganya punya kesempatan itu. Tetapi ini tidak, mereka sadar telah berbuat salah dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan tidak melarikan diri dan pasrah ditangap Kepolisian. Kita berharap ketiganya tetap tegar menghadapi cobaan, begitu juga keluarga di kampung,” jelas Politisi Gerindra ini.

Mereka juga menerima informasi dari para tersangka, bahwa mereka diperlakukan dengan baik selama masa penyelidikan dan penyidikan oleh tim Reskrim Polrestabes Medan.

Sebelum menjenguk ketiga tersangka, Safaruddin dan Wahyu Wahab sempat bersilaturrahmi dengan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Edison Isir dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak.

Kepada Kapolrestabes Medan, keduanya megucapkan terima kasih atas suasana kondusif di Kota Medan, sehingga masyarakat, termasuk warga Aceh, merasa aman untuk berinvestasi dan berusaha di Medan.

“Di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, banyak warga Aceh yang membuka usaha dan berinvestasi, mulai dari nilainya kecil, hingga yang besar. Contoh kecil saja warung kopi, kedai kelontong, serta sektor bisnis lainnya, seperti sektor transportasi, perminyakan dan lainnya. Suasana kondusif seperti ini tentu membuat mereka merasa aman untuk berinvestasi dan menjalankan bisnis mereka di Medan,” kata Wahyu.

Pihaknya berharap hal itu terus ditingkatkan ke depan. Namun jika ada yang melakukan pelanggaran hukum, kami juga tidak menutup mata dan tentu harus ditindak dengan tegas,” pungkas Wahyu.

Sementara itu, Kapolrestabes Medan mengucapkan terima kasih atas dukungan dari DPRA untuk Polrestabes Medan.

“Kami terus berusaha untuk menciptakan situasi yang kondusif untuk semua masayrakat, sehingga tetap merasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari hari, termasuk dalam berinvestasi. Untuk persoalan hukum yang timbul, tentu menjalankan tugas sesuai koridor hukum dan melihat perkara dari berbagai aspek.” ujar Kapolrestabes Medan.

Komentar
Artikulli paraprakKepatuhan Meningkat, LHKPN Pejabat Pemerintah Aceh Capai 100 Persen
Artikulli tjetërJelang Rakerda, PDI Perjuangan Aceh Tanam Pohon Mangrove di Ulee Lheu